Jakarta, CNN Indonesia -- Bos besar Formula Satu (F1), Bernie Ecclestone, bergabung dengan deretan kritikus dari pihak suporter, pebalap, dan tim yang mengkritisi format baru sesi kualifikasi dunia jet balap darat elite itu.
Bahkan, Ecclestone yakin sistem kualifikasi yang digunakan saat ini tak akan dipergunakan pada seri kedua Grand Prix di Bahrain, dua pekan mendatang.
"Itu (format kualifikasi saat ini) sangatlah jelek. Tapi itu semua bukanlah ide saya. Saya yakin kami dapat mengubahnya di Bahrain," ujar Ecclestone seperti dilansir Daily Mirror.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami harus cukup jantan. Kami telah mencobanya dan hal itu tak bekerja dengan baik, jadi marilah mencari cara baru untuk melakukannya."
Sistem kualifikasi baru F1 yang mulai diterapkan di Grand Prix Melbourne, Australia, membuat pebalap yang berada pada interval waktu lebih dari 90 detik dengan pebalap lain di depannya akan langsung tereliminasi.
Aturan itu memang tak terlalu berpengaruh bagi pebalap-pebalap papan atas seperti Lewis Hamilton dan Nico Rosberg. Namun, format kualifikasi dengan sistem eliminasi itu membuat sirkuit menjadi lengang di lima menit terakhir lantaran banyak mobil yang tereliminasi.
Tak pelak, format itu mendapatkan kritikan dari banyak pihak mulai dari bos Red Bull, Christian Horner, hingga pebalap Ferrari, Sebastian Vettel, yang menyoroti format kualifikasi baru tersebut.
Pebalap pertama Indonesia di ajang F1, Rio Haryanto, juga turut menjadi 'korban' aturan baru di babak kualifikasi kali ini. Pebalap tim Manor itu merupakan pebalap kedua yang tereliminasi setelah rekan setimnya, Pascal Wahrlein, lebih dulu tereliminasi.
(jun)