Legenda Bulutangkis: Kibarkan Terus Merah Putih di Dunia

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Rabu, 23 Mar 2016 03:26 WIB
Mantan pebulutangkis yang memenangkan kejuaraan dunia di Glasgow pada 1997 silam menilai kekuatan Indonesia yang menonjol masih pada ganda putra dan campuran.
Praveen Jordan dan Debby Susanto mengharumkan nama Indonesia setelah menjuarai All England 2016. (Reuters / Andrew Boyers)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu legenda bulu tangkis Indonesia, Sigit Budiarto berharap para penggawa tepak bulu asal negeri ini terus menuai prestasi di ajang-ajang bergengsi internasional.

Terakhir, pasangan ganda campuran Indonesai Praveen Jordan/Debby Susanto berhasil meraih gelar All England di Birmingham, Inggris, 13 Maret 2016. Mereka adalah satu-satunya andalan Indonesia di nomor final All England tahun ini.

"Tidak usah memikirkan apa-apa saat bertanding. Fokus pertandingan dan siapkan mental. Terus kibarkan merah putih," kata Sigit kepada CNNIndonesia.com, Jakarta, Selasa (22/3) petang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, para atlet Indonesia akan menghadapi kejuaraan bergengsi lainnya yakni Piala Thomas dan Uber yang akan digelar di Kunshan, Jiangsu, China pada 15-22 Mei mendatang.

Kejuaraan itu akan jadi ajang bergengsi terakhir sebelum Olimpiade yang akan digelar di Rio de Jainero, Brasil.

Sigit Budiarto, legenda bulutangkis Indonesia di nomor ganda putra. Pemenang Kejuaraan Dunia 1997 di Glasgow. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat)
Dalam kejuaraan di China itu, Sigit pun ingin para atlet Indonesia bermain dengan percaya diri. Menurutnya, bermain di manapun sama saja.

"Kita akan menghadapi negara yang sama dan kuat. Suasana penonton tidak banyak berbeda, pasti yang lebih banyak mendukung tim tuan rumah," ucap Sigit yang pernah juara dalam Kejuaraan Dunia di Glasgow, Skotlandia pada 1997 bersama Candra Wijaya dalam nomor ganda putra.

Tak hanya itu, Sigit ingin para pemain muda Indonesia pun lebih banyak mendapatkan pengalmaan untuk berlaga di kejuaraan internasional.

Ia menegaskan para atlet-atlet muda itu menjadi pelapis yang baik di kemudian hari.

"Potensi Indonesia sekarang ini tunggal putra baru mulai naik kemampuannya, yang muda-muda,"  kata pria yang juga mengoleksi dua medali emas dari ajang SEA Games tersebut.

"Ganda campuran sudah jelas dalam kondisi yang baik, ganda putra selain Ahsan/Hendra juga pelan-pelan naik, demikian halnya ganda putri juga."

Walau begitu, Sigit pun menilai untuk kejuaraan selanjutnya kekuatan ganda putra dan ganda campuran masih menjadi andalan bagi Indonesia.

"Sebenarnya saat ini kemampuan Indonesia masih merata, hanya yang lebih menonjol adalah ganda putra dan ganda campuran," ujar mantan pebulutangkis yang kini berusia 40 tahun tersebut.

(kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER