Jakarta, CNN Indonesia -- Tim MotoGP Ducati Corse menggunakan sayap aerodinamis di bagian depan motor Desmosedici sejak setahun lalu di Qatar.
Bagian sayap itu pun mengalami evolusi bentuk hignga musim ini. Sayap itu pun diikuti tim pabrikan Yamaha dan Honda. Yamaha telah meluncurkan versinya pada September lalu, sementara Honda mengujicobanya dalam tes pramusim 2016.
Namun, ada rumor bahwa penggunaan sayap itu akan dilarang lagi di MotoGP pada akhir musim ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira tidak begitu," kata Direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti di Qatar seperti dikutip dari
Crash.
Penggunaan sayap itu sendiri telah dilarang di kelas Moto2 dan Moto3.
"Tahun lalu kami datang dengan sayap dan semua orang tertawa. Setelah setengah musim ada tim yang lain mulai menggunakan mereka [sayap]. Sekarang hampir setiap orang menggunakannnya," kata Ciabatti.
Namun, penggunaan sayap itu sendiri mendapatkan perhatian tersendiri dari beberapa pebalap. Mereka menilai sayap itu memperbesar risiko cedera 'tergesek' pebalap lain, dan gejolak mengganggu bagi pebalap di belakang.
"Jelas beberapa pebalap mungkin mengeluh, tetapi semua produsen mulai memasangn pada akhirnya. Saya pikir itu hanyalah sebuah evolusi dalam olahraga ini, dan Ducati adalah pelopor dalam hal ini, saya hanya bisa mengatakan itu," ujar Ciabatti.
Pada seri pembuka MotoGP 2016 di Qatar pada akhir pekan lalu, pebalap Ducati Andrea Dovizioso berhasil finis kedua. Ia finis 2,019 detik di belakang sang juara, pebalap Movistar Yamaha Jorge Lorenzo.
Dalam grand prix di sirkuit Losail tersebut, Dovizioso sempat terlibat adu balap secara langsung dengan pebalap Repsol Honda Marc Marquez. Marquez akhirnya finis di tempat ketiga.
Sementara itu runner up tahun lalu, Valentino Rossi yang membalap untuk tim Movistar Yamaha berada di peringkat keempat. Ia terpaut 2,387 detik di belakang rekannya, Lorenzo.
Rossi sendiri merupakan salah satu pebalap yang mengkritik penggunaan sayap di bagian depan motor. Bagi pebalap veteran asal Italia tersebut, sayap telah membuat motor terlihat jelek.
Selain itu, pria berusia 37 tahun itu tak merasakan perbedaan dengan penggunaan sayap pada bagian depan motornya.
"Ini juga benar, terkadang bahwa, sering kali, terutama dalam kecepatan tinggi ini membuat banyak turbulensi. Ketika Anda mengikuti motor dengan sayap-sayap lebar, motor anda bisa kehilangan keseimbangan," kata dia. "Namun, dalam hal ini, saya akan mencoba juga di waktu lain, untuk mengerti [karakteristik motor bersayap]."
Keluhan juga disampaikan pebalap LCR dan Repsol yang sama-sama menggunakan mesin Honda, Cal Crutchlow dan Dani Pedrosa.
"[Bagian] depan [motor] seperti bergetar. Anda juga mendengar suara 's' kecil," kata Pedrosa seperti dikutip dari
Auto Sport.
(kid)