Jakarta, CNN Indonesia -- Tim nasional (timnas) Jerman tak memungkiri, bahwa skuatnya kini berada dalam tekanan. Itu menyusul kekalahan Tim Panser dari timnas Inggris, skor 2-3, pada laga persahabatan Sabtu (26/3) malam waktu setempat.
Kekalahan itu menjadi pil pahit bagi Jerman setelah sempat memimpin 2-0 dari lawannya, The Three Lions.
Tak ayal, Jerman mencari pelampiasan kekalahan mereka saat menghadapi Italia, Selasa (29/3) atau Rabu (30/3) dini hari WIB nanti. "Kami sedikit berada dalam tekanan setelah kekalahan (dari Inggris). Kami harus mencari kepercayan diri lagi saat menghadapi Italia," ungkap asisten pelatih timnas Jerman," Thomas Schneider.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menyaksikan permainan Italia pada laga terakhir mereka menghadapi Spanyol. Mereka bermain secara sempurna dan fleksibel dalam hal taktik."
Pada laga uji coba tersebut, Italia sukses menahan imbang Spanyol 1-1.
Menurut Schneider, Italia saat ini sedang dalam performa luar biasa sebelum tampil di Piala Eropa 2016. "Sangat sulit bermain menghadapi mereka (Italia)," ungkap Schneider.
Salah satu yang dijadikan evaluasi pascakekalahan dari timnas Inggris adalah sektor pertahanan Jerman. "Kami harus bertahan secara konsisten," ucap Schneider.
"Kami ingin membenahi masalah itu saat menghadapi Italia, terutama saat lawan kami nanti mendapat tendangan bola mati."
Jerman pun bakal kekurangan daya kekuatan di lini belakang mereka. Dua bek andalan Tim Panser, Jerome Boateng dan Mats Hummels dibekap cedera saat tampil menghadapi Inggris.
Kini, mereka pun hanya bisa mengandalkan dua pemain debutan di lini belakang, Jonathan Tah dan Antonio Rudiger. "Kami sangat berharap Boateng bisa pulih dan tampil di Piala Eropa," ujar Schneider.
"Kami juga harus memberikan sedikit waktu bagi Rudiger dan Tah untuk beradaptasi. Kami tentu kan bisa membandingkan mereka dengan dua bek bintang, Boateng dan Hummels."
(bac)