Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Noor Aman masih mempertanyakan kaitan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator Indonesian Soccer Championship (ISC) dengan PSSI.
Sebab, PT GTS dibentuk oleh para karyawan PT Liga Indonesia yang sebelumnya mengelola kompetisi ISL sebagai kompetisi resmi PSSI.
"PT GTS siapa yang menunjuk jadi operator? Benar atau tidak ada perintah PSSI? Apakah memungkinkan klub-klub tersebut bermain tanpa ada perintah dari PSSI?" kata Noor Aman saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (30/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa masih harus ada ISC A yang pesertanya berasal dari klub ISL? Bukankah katanya ISC berbeda dengan ISL? Ini harus jelas."
BOPI Sudah membalas surat permohonan rekomendasi dari PT GTS pada Rabu (30/3). Namun, PT GTS diminta untuk melakukan presentasi menyeluruh kepada BOPI.
"Proposalnya sudah kami terima, tapi mereka harus konsultasi dan presentasi dengan Tim Transisi. Kami akan lebih detail mempertanyakan standar kelayakan klub peserta ISC kepada PT GTS," kata Noor.
BOPI juga mempertanyakan siapa penjamin ISC. Pasalnya, setelah kompetisi ISL terhenti pada April 2015, sepak bola Indonesia dihiasi berbagai turnamen yang diinisiasi pemerintah dan aparatur negara.
"Kalau ISL itu kan legal standingnya dari hasil Kongres PSSI. Piala Presiden atas perintah Presiden RI (Joko Widodo), Piala Jenderal Soedirman dari TNI, dan Piala Bhayangkara dari Kapolri. Sementara ISC ini legal standingnya apa?" ungkap Noor.
PT GTS berencana untuk menggelar ISC sebagai pengganti kompetisi yang sempat terhenti. ISC memiliki dua strata berbeda yakni ISC A yang diikuti 18 klub peserta ISL, sementara ISC B diikuti klub-klub Divisi Utama.
(jun)