Gelandang Bali Utd Ungkap Perbedaan Main di Klub Profesional

Ahmad Bachrain | CNN Indonesia
Jumat, 01 Apr 2016 15:44 WIB
Setelah membela timnas U-19, Yabes Roni, memilih ikut pelatihnya, Indra Sjafri, merumput bersama klub pendatang baru di Tanah Air, Bali United.
Gelandang Bali United, Yabes Roni Malaifani, merasakan manfaat gemblengan keras di timnas U-19 ketika dirinya menjadi pemain profesional. (CNN Indonesia/Ahmad Bachrain)
Jakarta, CNN Indonesia -- Main bersama klub profesional merupakan pengalaman pertama bagi jebolan timnas Indonesia U-19, seperti halnya Yabes Roni Malaifani. Gelandang Bali United itu pun mengungkapkan perbedaan antara tampil di timnas dulu dengan di klub profesional.

Menurutnya, tanggung jawab sepenuhnya kini diserahkan kepada para pemain. Sedangkan di timnas usia muda dulu, semua diatur secara ketat.

"Dulu waktu masih di timnas, sampai makan saja ada batas waktunya, tidak boleh berlama-lama. Semua sudah serba ada aturan ketat," ucapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan tampil di klub profesional, aturannya memang tidak seketat di timnas. "Mungkin ini arti jadi pemain profesional. Kedisiplinan menjadi tanggung jawab pemain sendiri," tutur pemain asal Alor tersebut.

"Kalau mainnya jelek, pemain sendiri yang rugi sehingga tidak bisa dimainkan pelatih di tim inti. Kita harus pintar-pintar bagi waktu sendiri."

Beruntung, Yabes merasa manfaat besar hasil gemblengan di skuat "Garuda Jaya". "Jadi disiplin itu sudah merupakan kebiasaan saya, sudah otomatis," kata gelandang yang mengaku punya pengalaman berkesan saat tur timnas U-19 ke Barcelona itu.

Masa-masa penggemblengan Yabes bersama skuat asuhan Indra di timnas U-19 dulu, diakuinya sangat berat. "Apalagi waktu awal-awal, rasanya luar biasa berat. Apalagi pemain seperti saya yang berasal dari Indonesia Timur," ujarnya.

Ia mengakui, salah satu karakter pemain dari Indonesia Timur adalah sulit diatur. "Padahal, bakat-bakat bola di daerah saya (Nusa Tenggara Timur), sangat banyak," ucap Yabes.

"Semakin hebat mainnya, biasanya semakin susah diaturnya."

Yabes sendiri merasa beruntung dipilih oleh Indra dari empat pemain yang masuk seleksi akhir timnas usia muda di Alor. "Waktu itu ada 500 pemain yang ikut seleksi. Tapi dipilih empat. Tapi saya tidak tahu akhirnya hanya saya yang masuk," ucapnya.

"Mungkin karena masalah kedisiplinan tadi. Coach Indra memang sangat ketat dalam mengatur kedisiplinan pemain." (bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER