Jakarta, CNN Indonesia -- Memiliki waktu istirahat yang lebih singkat dibanding Persib Bandung yang akan menjadi lawan di final Piala Bhayangkara, Minggu (3/4), pelatih Arema Cronus, Milomir Seslija, tak mau ambil pusing.
Seslija yakin pengaruh psikologis partai final akan membuat para pemainnya siap tampil maksimal, bahkan jika perlu bermain dengan satu kaki.
"Kami saat ini kami sedang mencoba memulihkan para pemain. Tapi mereka seharusnya baik-baik saja. Lagipula ini final, Anda tahu? Orang bilang di final main dengan satu kaki juga bisa," ujar Milomir ketika ditemui
CNNIndonesia.com sambil tertawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memuncaki klasemen grup B babak penyisihan grup dengan dua kemenangan dan dua hasil imbang, Arema melaju ke babak semifinal dan menumbangkan Sriwijaya FC dengan kemenangan tipis 1-0.
Tiket menuju partai final itu juga diraih berkat solidnya pertahanan Arema, yang baru satu kali kejebolan saat menang 2-1 atas Bali United pada partai perdana mereka di Piala Bhayangkara, 19 Maret silam.
Di partai final, Arema akan ditantang Maung Bandung yang juga memiliki kekuatan bertahan yang bagus, baru kebobolan satu gol di turnamen yang digagas Kepolisian Republik Indonesia tersebut.
Persib juga diarsiteki pelatih asal Eropa Timur, Dejan Antonic.
Seslija juga mengaku dirinya tak menyiapkan sesuatu yang spesial jelang partai puncak melawan Persib.
Seslija sendiri merasa timnya selalu menyiapkan diri dengan baik sebelum pertandingan dimulai. Pelatih asal Bosnia itu juga selalu menganalisis tim lawan, sehingga menyatakan tak perlu melakukan hal-hal di luar kebiasaan untuk meladeni Persib di partai puncak nanti.
(vws)