Jakarta, CNN Indonesia -- Jelang Bali Island Cup Februari lalu, banyak pemain Arema Cronus yang hengkang di klub tersebut. Di antaranya adalah gelandang I Gede Sukadana, striker Samsul Arif, dan bek Purwaka Yudhi.
Begitu pula dengan dua pemain asing, Fransisco 'Kiko' Insa Bohiguez dan Jose Esponinosa Mossi, tak bertahan di tim Singo Edan.
Faktor pelatih baru rupanya yang membuat eks pemain Arema Malang itu memilih keluar. Setidaknya demikian yang diungkapkan Gede Sukadana dan Kiko Insa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gede Sukadana yang kini bergabung di Bali United, mengaku merasa tidak cocok dengan Milomir Seslija, pelatih baru Singo Edan. "Beda dengan karakter permainan yang saya sukai," ujar Gede Sukadana.
"Pelatih sekarang (Seslija), lebih menyukai para pemain yang stylist (mengutamakan skill individu)."
Sedangkan dirinya, menurut pemain asal Denpasar itu, merupakan pemain yang berkarakter pekerja keras di lapangan. Sulit baginya bekerja sama dengan pemain yang lebih banyak mengandalkan kemampuan individu, namun kurang determinasi di lapangan.
Sama halnya dengan Gede Sukadana, Kiko Insa keluar dari Arema begitu klub tersebut menunjuk pelatih baru.
Namun, Kiko punya alasan lain soal ketidakcocokannya dengan Milo, sapaan akrab pelatih Arema asal Bosnia itu. Faktornya adalah karena sejumlah nama baru yang dipilih Arema bukan nama-nama yang berkualitas.
Belum lagi, kedekatan Milo terhadap beberapa nama karena alasan subjektif. Termasuk salah satunya faktor negara asal dari Eropa Timur.
Salah satu rekrutan baru yang sama-sama dari Eropa Timur adalah Serdan Lopicic, mantan gelandang asal Borneo Pusamania FC asal Montenegro.
"Apakah mereka lebih baik dari saya? Saya rasa tidak," ujar Kiko Insa.
(bac)