Jakarta, CNN Indonesia -- Paolo Maldini mengucapkan selamat tinggal kepada ayahnya, Cesare, dengan menggunakan surat terbuka yang ia tulis bersama saudara dan saudarinya, Monica, Donatella, Valentina, Alessandro, dan Piercesare Maldini.
Cesare meninggal di usia 84 tahun pada Minggu (3/4) lalu, dan pemakamannya dilakukan pada Selasa kemarin.
Beberapa Figur terkenal di sepak bola Italia menghadiri proses pemakaman mantan pemain dan pelatih AC Milan itu, termasuk di antaranya presiden Milan Silvio Berlusconi, wakil presiden Adriano Galliani, mantan pemain dan pelatih Clarence Seedorf, dan juga mantan bomber
Rossoneri Andriy Shevchenko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak-anak Cesare kemudian memberikan tribut dalam bentuk surat terbuka.
"Kami hanya ingin menyampaikan rasa terima kasih untuk perjalanan unik dan menyenangkan yang kita alami bersama," demikian bunyi pembukaan surat Paolo.
"Kami akan selalu tersenyum setiap kali mengingatmu. Kami sangat dekat denganmu di setiap waktu, tanpa tahu kamu akan pergi."
"Ada hal luar biasa terjadi ketika kamu meninggalkan kami: kami menerima berbagai pesan kasih sayang untukmu, bukan hanya sekadar belasungkawa biasa, tapi pesan yang menyentuh hati."
"Di diri mereka, tertinggal sedikit sosokmu."
"Terima kasih papa."
Sama seperti Paolo, Cesare adalah legenda sebagai pemain bertahan Milan dan Italia. Ia lahir di Trieste pada 1932. Dua musim awal karier membela Triestina, Maldini lalu menghabiskan sepanjang masa karier sepak bolanya untuk membela Milan (1954-1966).
Di klub tersebut ia meraih empat Scudetto dan Piala Liga Champions pertama klub itu di 1963. Maldini lalu menggantung karier di tim Torino pada musim 1966/67.
Setelah gantung sepatu, Cesare kembali ke Milan sebagai pelatih pada 1972 dan mengantar klub tersebut memjuarai Piala Winners dan Coppa Italia.
Cesare pun melakoni karier sebagai pelatih timnas. Itu diawalinya sebagai asisten pelatih timnas Italia pada 1980/86 lalu tim U-21. Bersama Cesare, timnas U-21 memenangkan piala dunia sebanyak riga kali beruntun. Cesare merasakan kursi panas tim Italia senior kurun waktu 1996-1998.
(vws)