Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap Formula 1 dari McLaren-Honda, Jenson Button, mengungkapkan Grand Prix (GP) China pada 17 April mendatang akan sulit dilalui timnya.
Padahal McLaren-Honda membutuhkan banyak poin untuk mengompensasi kegagalan mereka di dua seri balapan sebelumnya.
Button selesai di urutan ke-14 pada GP Australia (20/3) dan tidak finis di GP Bahrain (3/4), hasil tersebut menempatkannya di peringkat ke-20 klasemen sementara musim ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sirkuit Shanghai akan menjadi tantangan besar bagi unit kekuatan mesin dan ban, tapi saya berharap kami tidak akan tampil lebih buruk dari sebelumnya. Kuncinya adalah persiapan yang baik," kata pebalap Inggris berusia 36 tahun tersebut seperti yang dikutip dari
GP Update, Kamis (14/4).
"Ini tidak akan menjadi balapan yang mudah bagi kami -- kondisinya akan sangat berbeda dari Australia dan Bahrain. Akan tetapi, ini akan menguntungkan bagi kami untuk mencoba karakteristik MP4-31 di sana, dan memahami perilaku mobil di lintasan.
Menurut Button, salah satu cara untuk mengatasi tantangan tersebut adalah mengumpulkan informasi sebanyak mungkin. Hal ini bukan hanya berlaku di GP China tapi di balapan-balapan lainnya terutama untuk mendapatkan hasil yang baik pada akhir tahun nanti.
"Ini adalah musim yang panjang dan kami menanti perkembangan di setiap balapan,"
Button akan memakai mesin pembakaran internal (ICE) yang baru untuk balapan akhir pekan ini.
Balapan Button di GP Bahrain berakhir ketika mobilnya kehilangan kekuatan setelah melakukan enam putaran di Sirkuit Internasional Sakhir. Belakangan diketahui bahwa ICE mobil menjadi penyebabnya.
Kendati begitu, ia tetap optimistis dengan potensi dari McLaren-Honda di GP China. "Saya harap kami bisa memanfaatkan momentum di Shanghai dan memaksimalkan kinerja tim," katanya.
GP China memiliki panjang satu putaran lintasan Sirkuit Internasional Shanghai sepanjang 5.4551 kilometer. Tahun lalu, Button selesai di urutan ke-14.
(vws)