Jakarta, CNN Indonesia -- Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, menyatakan diri beruntung dinyatakan juara Singapura Terbuka Super Series, Minggu (17/4), tanpa perlu bermain terlebih dahulu karena pasangan Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi menyatakan mundur.
Misaki mengalami cedera di pergelangan kaki kiri sehingga tak bisa bertanding.
“Ini memang bisa dibilang keuntungan buat kami, kami tidak perlu main di final. Kami juga berharap Misaki cepat sembuh dari cederanya,” ujar Nitya dikutip dari situs resmi PBSI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nitya menyatakan bahwa sebenarnya keduanya sudah menyiapkan diri untuk membalas dendam pada pasangan yang mengalahkan mereka di India Terbuka 2016. Ia juga mengakui bahwa Misaki/Ayaka sendiri merupakan pasangan yang sama-sama bagus.
Gelar super series ini adalah gelar pertama yang direbut pasangan ganda putri nomor satu Indonesia di tahun ini. Pekan lalu, Greysia/Nitya gagal di partai semifinal Malaysia Terbuka.
Menurut Greysia, gelar ini akan menjadi modal persiapan mereka ke Olimpiade.
“Kami bersyukur bisa menang tanpa harus bertanding di final, walaupun sebetulnya kami siap menghadapi Misaki/Ayaka. Gelar juara ini merupakan modal untuk persiapan ke olimpiade. Selanjutnya kami mesti fokus ke turnamen Badminton Asia Championships 2016,” komentar Greysia.
Greysia/Nitya sendiri melaju ke final dengan menghadapi serangkaian pertarungan sulit.
Pada babak perempat final, Greysia/Nitya menyingkirkan wakil Tiongkok, Chen Qingchen/Jia Yifan, 21-19, 20-22, 21-12. Sementara di semifinal mereka menundukkan wakil Korea Selatan Jung Kyung Eun/Shin Seung Chan dalam dua game langsung 18-21, 13-21.
“Tiga pertandingan sebelumnya tidak mudah, walaupun kami sempat berhadapan dengan wakil Mesir, tetapi setelahnya lawan setara sama kami. Perjuangan kami dari babak pertama dan turnamen-turnamen sebelumnya (India dan Malaysia Open), sekarang bisa terbayar,” tambah Nitya.
(vws)