Jakarta, CNN Indonesia -- PSSI mengaku pihak PT Gelora Trisula Semesta (GTS), belum meminta izin kepada induk sepak bola Tanah Air itu soal rencana Torabika Soccer Championship (TSC).
Namun, pihaknya tidak mempermasalahkan kompetisi yang akan diikuti klub-klub Liga Super Indonesia (ISL) maupun Indonesian Soccer Championship (ISC) B yang diikuti oleh Divisi Utama.
Hal itu diungkapkan oleh anggota komite eksekutif (Exco) PSSI, Gusti Randa, kepada para awak media di kantor PSSI, Senin sore (18/4). Gusti mengatakan ajang tersebut sebelumnya sudah dua kali dibicarakan dalam rapat Exco PSSI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebetulnya dibilang PT GTS sudah izin kepada PSSI untuk menggelar ajang tersebut juga tidak, tapi kita tidak mempermasalahkan. Kan yang berbahaya kita mengizinkan sebuah institusi mengatasnamakan federasi. Itu yang tidak boleh," kata Gusti.
PSSI, katanya, telah menekankan bahwa produk PSSI itu adalah ISL. Akan tetapi, ISL sampai sekarang belum bisa bergerak karena pencabutan Surat Keputusan Pembekuan terhadap PSSI belum dilakukan Kemenpora.
"Namun, ada inisiatif dari anggota PSSI yaitu klub-klub ISL untuk membuat sebuah kompetisi (TSC/ISC B)," ucap Gusti.
"Tentu kompetisinya bukan atas nama federasi, karena tidak boleh ada kompetisi lain di luar federasi. Sepanjang itu tidak berbenturan dengan federasi, lalu bukan sistem seperti federasi yang ada degradasi dan promosi, maka federasi (PSSI) setuju saja."
Selain TSC, PT GTS juga akan menggelar Kompetisi Divisi Utama, Liga Nusantara (Kompetisi Klub Amatir), Kompetisi ISC U-21 dan Soeratin Cup (Kejuaraan U17). TSC rencananya akan dimulai pada 29 April mendatang, sementara ajang lainnya belum diketahui jadwalnya.
PT GTS menyediakan hadiah senilai Rp 3 miliar untuk juara dan Rp 2 miliar untuk peringkat kedua.
"Saya berharap sinergi dengan semua pihak yang mendukung ajang ini mampu menciptakan iklim kompetisi sepak bola yang profesional dan menjunjung fairplay. Dengan begitu, ke depannya dapat membawa prestasi bagi sepak bola Indonesia," kata Direktur Utama PT GTS, Joko Driyono, beberapa waktu lalu.
(bac)