Jakarta, CNN Indonesia -- Sebelum bertemu dengan FIFA untuk membahas sanksi PSSI, Agum Gumelar ingin terlebih dulu ada bukti tertulis dari pemerintah. Jaminan tersebut terkait pencabutan pembekuan otoritas sepak bola Indonesia itu oleh Kemenpora.
Pasalnya, Agum merasa sudah tiga kali tertipu tentang masalah pencabutan sanksi PSSI oleh Kemenpora.
"Saya tak ingin terkecoh lagi dengan sandiwara atau kata-kata saja. Saya hanya akan berangkat ke (bertemu dengan) FIFA jika ada surat tertulis pembekuan PSSI dicabut," ujar Agum, Selasa (19/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Agum sempat dikabarkan akan bertemu dengan FIFA untuk membicarakan masalah sanksi PSSI beserta dengan ketua KOI, Erick Thohir.
Namun, usai memberikan kata sambutan di acara ulang tahun PSSI ke-86, Agum menyatakan dirinya akan mempertimbangkan ulang pertemuannya dengan FIFA. Itu jika belum ada komitmen pemerintah untuk mencabut pembekuan PSSI.
Agum sendiri merasa tiga kali tertipu lantaran dirinya sempat dua kali diundang bertemu dengan Presiden Jokowi beserta dengan Menpora untuk membahas permasalahan pembekuan PSSI.
Menurut Agum, dalam dua pertemuan itu sebenarnya Jokowi telah melontarkan wacana pencabutan pembekuan, namun hingga kini hal itu tak kunjung terjadi.
Kemudian, Agum kembali merasa tertipu ketika dirinya bertemu dengan Jokowi secara pribadi dan mendapatkan penyataan akan ada pencabutan pembekuan pada April ini.
Surat Keputusan (SK) Menpora soal pembekuan PSSI, sebenarnya sudah dibatalkan Pengadilan Tata Usaha Negara dan diperkuat dalam putusan inkracht Mahkamah Agung (MA).
Kendati demikian, Sekjen PSSI, Azwan Karim, sebelumnya mengatakan FIFA tidak melihat pada putusan MA. Yang diinginkan induk sepak bola Tanah Air itu adanya jaminan agar pemerintah maupun pihak ketiga lainnya tidak melakukan intervensi lagi.
(bac)