Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Direktur PS TNI, Letjen TNI Edy Rahmayadi, menjelaskan skuat PS TNI tidak semuanya berlatar belakang militer. Ia menegaskan siapapun dan dari klub sepak bola manapun dapat bergabung dengan PS TNI.
"Namanya saja 'Persatuan Sepak bola', jadi semuanya bisa bergabung. Tetapi pada usia yang ada, kalau dia cocok jadi TNI, akan kami jadikan TNI. Karena bola mirip dengan TNI," tutur Panglima Kostrad TNI tersebut kepada para awak media, Selasa (19/4).
"Punya strategi perang, menyerang, dan menembak (masukkan bola ke gawang). Kalau TNI, menembak kepala orang."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edy menerangkan saat ini pemain yang bergabung dalam PS TNI jumlahnya 29 orang, enam orang diantaranya berasal dari TNI. "Tapi tahun depan ada tiga orang (pesepak bola) masuk tentara," katanya.
"Pemain sepak bola di PS TNI ini bisa kita ambil jadi tentara. Bisa di angkatan laut, udara, atau darat. Dia bisa bawa pesawat, kapal, atau tank. Hebat ini pemain PS TNI."
PS TNI sebelumnya telah mengakuisisi kepemilikan Persiram Raja Ampat supaya dapat berlaga di turnamen jangka panjang Torabika Soccer Championship (TSC).
"Akuisisinya tanggal 11 maret 2016. Persiram ini habis pemainnya sehingga 'perahu' ini kami beli agar PS TNI bisa ikut di 18 klub yang ada dalam TSC ini," ucap Edy.
"Pada saat kami beli, pemain Persiram semua sudah jadi nelayan," tuturnya, sembari bercanda.
Di tengah karut-marutnya kondisi persepakbolaan nasional, PS TNI menampik anggapan kekurangan dana dalam mengembangkan klubnya, meski tanpa menyebutkan sumber pendanaan mereka.
"Bocoran dari mana PS TNI kesulitan dana? Yang terlibat di PS TNI ini dia punya gaji. Dia punya ULP (Uang Lauk Pauk) dan dia punya remunerasi. Jadi tidak dikasih sponsor pun dia bisa main sepak bola sendiri," ujar Edy.
(bac)