Lorenzo: Kepingan Terakhir yang Dibutuhkan Ducati

Haryanto Tri Wibowo | CNN Indonesia
Rabu, 20 Apr 2016 17:42 WIB
Keputusan Ducati merekrut Jorge Lorenzo terbilang sebagai keputusan yang lebih baik daripada ketika mendatangkan Valentino Rossi pada 2011.
Jorge Lorenzo datang ke Ducati di waktu yang tepat. (REUTERS/Albert Gea)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ducati kembali mengambil keputusan yang berani dengan merekrut Jorge Lorenzo untuk musim 2017 dan 2018. Apakah Lorenzo bisa menjadi kepingan yang hilang bagi Ducati?

Sejak kali terakhir merebut gelar juara dunia MotoGP pada 2007 bersama Casey Stoner, Ducati gagal bersaing dengan dua tim pabrikan lainnya di ajang kelas primer Grand Prix tersebut: Yamaha dan Honda.

Seiring berjalannya waktu, Ducati justru menjelma menjadi tim kelas B di MotoGP. Bahkan pada 2014 tim asal Italia itu masuk kategori tim terbuka di kelas MotoGP. Dengan begitu Ducati bisa memiliki kesempatan mengembangkan sepeda motor Desmosedici dan bersaing dengan motor M1 milik Yamaha dan RC213V Honda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk tim dengan nama sebesar Ducati, masuk kategori tim terbuka bisa disebut sebagai aib. Tapi apa boleh buat, prestasi yang terus menurun membuat Ducati mengambil keputusan radikal.

Lihat saja catatan penampilan Ducati di MotoGP. Tim yang kali pertama tampil di ajang MotoGP pada 2003 itu sudah tidak pernah meraih kemenangan sejak Stoner memenangi GP Australia 2010.

Stoner kemudian bergabung dengan Honda pada 2011, pensiun usai musim 2012, menjadi pebalap tes Honda, dan kini kembali ke Ducati ke sebagai pebalap tes, tim asal Italia itu belum juga meraih kemenangan di MotoGP.

Semua cara telah dilakukan Ducati, termasuk mendatangkan Valentino Rossi yang merupakan pebalap tersukses sepanjang era MotoGP pada musim 2011 dan 2012. Namun, usaha itu gagal total. The Doctor hanya mampu meraih tiga posisi podium sepanjang dua musim di Ducati.

Keputusan Ducati merekrut Lorenzo bisa dibilang sebagai keputusan yang lebih baik daripada ketika mendatangkan Rossi pada 2011. Pasalnya, tidak hanya Lorenzo sedang dalam puncak performanya, Ducati juga semakin sukses mengembangkan motor Desmosedici.

Sejak kedatangan Gigi Dall'Igna sebagai direktur umum pada akhir 2013, Ducati semakin sukses dalam pengembangan motor Desmosedici. Hal itu bisa dilihat musim ini. Motor Desmosedici mampu bersaing dengan motor Yamaha dan Honda, bahkan memiliki keunggulan di jalur lurus.

Kondisi berbeda ketika Ducati mendatangkan Rossi. Ketika itu Ducati gagal memberikan The Doctor motor kompetitif untuk bertarung dalam perebutan gelar juara dunia.

Kini, Lorenzo terbilang datang di waktu yang tepat, di saat Ducati memiliki Desmosedici yang kompetitif. Dengan sedikit waktu adaptasi, Lorenzo berpeluang menjadi kepingan yang selama ini dicari Ducati untuk mengakhiri paceklik gelar juara dunia MotoGP. (har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER