Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane dipaksa menarik ucapannya kembali. Setelah pelatih asal Perancis itu menyatakan lempar handuk dalam perburuan gelar juara Liga Spanyol, tiba-tiba saja
El Real mendapatkan durian runtuh ketika Barcelona terpeleset kalah tiga kali secara beruntun.
Jalan untuk mengangkat trofi La Liga yang semula terlihat telah tertutup pun perlahan-lahan menguak kembali.
"Yang harus kami lakukan saat ini adalah mengerahkan segalanya. Kami beruntung masih punya kesempatan di La Liga dan Liga Champions, tapi kami belum memenangi apapun," kata Zidane soal kesempatan itu, seperti dikutip dari
Mirror.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untungnya, para pemain pun berpikir yang sama."
Dibandingkan dengan Barcelona dan Atletico Madrid,
Los Blancos memang harus bekerja paling keras.
Dari sisi poin, Madrid memiliki 78 poin sementara Barcelona dan Atletico 79 poin dengan empat pertandingan tersisa. Perbedaan satu poin akan sangat menentukan peta persaingan dan juga tekanan kepada lawan.
Selain itu, pada empat pertandingan tersisa, Madrid harus tiga kali bertandang ke markas lawan tepatnya ke markas Rayo Vallecano pada 23 April, di rumah Real Sociedad pada 30 April dan mengakhiri musim di kandang Deportivo La Coruna pada 15 Mei.
Di sela-sela tiga pertandingan itu mereka menjamu Valencia di laga terakhir di Santiago Bernabeu musim ini. Madrid juga masih harus melakoni pertandingan semifinal Liga Champions melawan Manchester City.
Apalagi musim ini rekor tandang Madrid tak baik-baik betul. Ketika berhadapan dengan tim yang berada di 10 besar Liga Spanyol, Madrid sering kali terjegal seperti halnua di markas Sevilla, Vilarreal. Atau saat ditahan imbang di kandang Atletico, Valencia, dan bahkan Malaga.
Melawat ke Rayo Vallecano --tim yang sedang berjuang menjauh dari zona degradasi-- tentu takkan mudah. Apalagi tim yang berbasis di kota Madrid itu juga punya misi balas dendam setelah ditekuk 10-2 di paruh pertama musim.
Sementara Real Sociedad juga akan memberikan adangan berarti. Meski tak memiliki rekor yang baik di kandang sendiri, Sociedad sukses menjungkirkan Barcelona di Stadion Anoeta.
 Karim Benzema mencetak gol di dua pertandingan terakhirnya. (REUTERS/Juan Medina) |
Saatnya Benzema BersinarSatu hal yang menjadi beban di pikiran Zinedine Zidane tentu adalah kondisi sang penyerang andalan, Cristiano Ronaldo. Meski ia tak mengalami berat usai cedera di laga melawan Villareal, Ronaldo bisa jadi berada di ambang kelelahan.
Di Liga Spanyol, Ronaldo merupakan satu-satunya pemain outfield (non-kiper) yang selalu bermain penuh di 33 pertandingan La Liga. Ronaldo kini sudah bermain sepanjang 3.060 menit di La Liga musim ini. Ronaldo juga tampil selama 899 menit di Liga Champions.
Mengingat Madrid akan menjalani pertandingan setiap tiga hingga empat hari sekali, maka Zidane harus memutar otaknya untuk menjaga kebugaran calon penyerang tersubur Liga Spanyol itu.
Satu hal yang bisa meringankan beban Zidane adalah kondisi Karim Benzema yang semakin pulih ke performa terbaik usai absen lama karena cedera pada Maret lalu.
Benzema selalu mencetak gol di dua laga terakhirnya yaitu ketika melawan Villareal dan Getafe.
Dengan dilarangnya Benzema tampil di Piala Eropa oleh tim nasional Perancis, maka membantu Real Madrid mendapatkan dua gelar --di Liga Spanyol dan Liga Champions-- menjadi satu-satunya kesempatan Benzema menegakkan kepala di akhir musim.
Hal senada juga diungkapkan oleh rekan setimnya di Madrid, Raphael Varane.
"Ia akan mengubah kekecewaanya menjadi motivasi di atas lapangan. Ia benar-benar ingin memenangkan sesuatu dan mencetak gol-gol penting. Hal ini bagus bagi kami," kata Varane.
(vws)