Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer tim Indonesia Ricky Soebagdja tetap mengaku puas dengan perjuangan yang ditunjukkan oleh Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari saat mereka harus tumbang di hadapan Naoko Fukuman/Kurumi Yonao usai bertarung selama 2 jam 41 menit.
Greysia/Nitya harus mengubur mimpi mereka setelah kalah menyesakkan dengan skor 21-13, 19-21, 22-24 dalam laga yang menjadi rekor pertandingan bulutangkis terlama di dunia tersebut.
Meski kalah dan gagal ke final, Ricky tetap menilai perjuangan Greysia/Nitya layak diapresiasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perjuangan Greysia/Nitya luar biasa karena bertanding selama 2 jam 41 menit bukanlah hal yang mudah."
"Ganda Jepang tersebut benar-benar ulet dan sulit dimatikan. Padahal kemarin mereka sudah bertarung selama dua jam, namun di laga ini mereka tetap solid dan tak mudah membuat kesalahan. Greysia/Nitya sudah bermain maksimal," ujar Ricky seperti dikutip dari Badminton Indonesia.
Nitya pun mengakui keuletan ganda Jepang tersebut seusai pertandingan.
"Menghadapi ganda Jepang, kami memang harus siap untuk capek. Mereka tak mudah membuang poin. Kami pun tak boleh lengah sedikit pun di hadapan mereka," tutur Nitya.
Kekalahan Greysia/Nitya ini membuat Indonesia hanya menyisakan satu wakil di babak final lewat Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Di babak final, Tontowi/Liliyana akan menghadapi musuh bebuyutan mereka, Zhang Nan/Zhao Yunlei.
(ptr)