Tasya, Libero Mungil Perebut Hati Penonton Proliga

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Minggu, 01 Mei 2016 15:15 WIB
Tubuh mungil Wahida Muntaza tak menghalangi pemain 17 tahun itu menjadi palang pertahanan dalam menghadapi gempuran lawan. Aksinya memikat hati penonton.
Libero tim Jakarta Pertamina Energi Putri, Wahida Muntaza, di sela-sela Proliga 2016. (CNN Indonesia/Martinus Adinata)
Bandung, CNN Indonesia -- Sulit mengabaikan sosok mungil berkostum Jakarta Pertamina Energi (JPE) Putri ketika menyaksikan gelaran Final Four Proliga 2016. Dengan status sebagai libero, ia memang menggenakan seragam yang berbeda dengan rekan-rekan setimnya.

Pemain mungil itu adalah Wahida Muntaza, pemain bertinggi 155 sentimeter yang seakan tenggelam jika disejajarkan dengan rekan-rekan setimnya di JPE. Apalagi dengan dua pemain asing JPE, Marianne Mari Stein Brecher dan Logan Tom.

Pemain yang akrab dipanggil Tasya itu sempat mengaku tak percaya diri lantaran posturnya jelas begitu jomplang dengan pemain-pemain voli kebanyakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu sih awal-awal merasa minder. Yang pasti tentunya saya merasa minder ketika melihat orang tinggi-tinggi, sedangkan aku pendek banget," ujar Tasya di Bandung, Sabtu (30/4).

"Tapi lama-kelamaan aku mulai merasa percaya diri dan menyadari kita punya kelebihan sendiri-sendiri."

Postur mungil yang dimiliki Tasya itu tak menjadi masalah ketika ia berada di lapangan.

Pemain yang tampak selalu bergerak bahkan ketika bola belum diservis itu tampak begitu lincah dan memiliki refleks cepat, sehingga membuatnya mampu menahan serangan tim lawan dan mengalur operan bagi rekan-rekannya di JPE.

Dengan status sebagai libero --secara harafiah berarti bergerak bebas-- ia memang jadi palang pertama pertahanan. Seorang libero tak boleh melakukan servis atau menyerang, namun mengkhususkan diri sebagai ahli bertahan.

Di GOR C-Tra Arena Bandung, aksi Tasya juga menjadi sorotan tersendiri di Putaran Pertama Final Four Pertamina Proliga 2016, lantaran beberapa kali ia tampak terbang ke sana-sini untuk mengamankan areanya.

Aksi-aksi pemain yang baru genap berusia 17 tahun, 29 Maret lalu, itulah yang membuat namanya kini mulai sering diteriakkan suporter di pinggir lapangan, bersaing dengan sejumlah pemain lain yang populer di kalangan suporter seperti Yolla Yuliana (Jakarta Elektrik PLN) atau rekan satu timnya di JPE, Tri Retno Mutiara.

Penampilan enerjik yang ditampilkan Tasya di atas lapangan ternyata berbanding terbalik ketika ia ditemui di luar lapangan.

Siswi SMA Pasundan 1 Bandung itu merupakan sosok pemalu dan pendiam, kontras dengan sosok berenergi nan lincah di atas lapangan.

Bahkan, Tasya sendiri mengaku dirinya acapkali mendapatkan masalah lantaran pribadinya yang pemalu dan pendiam itu.

"Aku paling sering kena marah karena aku orangnya diem, jadi sering dimarahin dan dikatakan harus ngomong. Tapi ya begini adanya aku," ujar Tasya sambil tersenyum malu-malu.

Sifat pemalu Tasya itu juga diamini pelatih JPE, Risco Herlambang, yang merasa pemain asuhannya itu terlalu pendiam.

"Kepercayaan dirinya bagus, tapi dia itu kan pendiam jadi jika tidak ditanya tidak akan bicara. Sedangkan voli kan perlu komunikasi, jadi dengan diam itu dia jadi terlihat kebingunan," ujar Risco.

Potensi Besar

Risco menaruh harapan yang cukup besar untuk pemain mungil itu. Ia juga merasa Tasya mampu menangani beban berat yang terletak di pundaknya sebagai seorang libero di JPE.

"Libero itu bebannya berat, misalnya ia melakukan 10 operan bagus tetapi giliran ada satu bola yang mati kan tetap saja libero yang disalahkan," ujar Risco menjelaskan. "Tapi saya lihat mental dia itu lumayan bagus."

Risco juga yakin jika Tasya mampu mempertahankan level permainannya, bukan tidak mungkin pintu menuju tim nasional voli Indonesia akan terbuka baginya.

"Untuk potensinya ke depan, saya berharap dia dapat menjadi libero tim nasional," ujar Risco menambahkan.

"Saya rasa perlu ada regenerasi juga di timnas meski saya juga melihat masih ada Berlian Marsheilla di sana. Tetapi kan dia juga membutuhkan pelapis dan penantang yang siap menggantikannya nanti."

Tak heran, Tasya kini merupakan salah satu pemain voli yang menyedot perhatian di putaran pertama Final Four Pertamina Proliga 2016 yang dilangsungkan di GOR C-tra Bandung, mulai 29 April hingga 1 Mei.

Menjadi libero andalan JPE, si mungil pemalu itu kini siap mencoba peruntungannya untuk memburu prestasi di dunia voli, yang didominasi para 'raksasa' yang lebih besar darinya.

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER