Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, mengakui tak mudah bagi skuatnya menghadapi gempuran demi gempuran skuat Bayern Munich. Alhasil, Rojiblancos kalah 1-2 di leg kedua semifinal Liga Champions 2015/16, meski akhirnya lolos ke final karena menang gol tandang.
Menurut Simeone, timnya bisa saja tak selamat dari bombardir tuan rumah dan tak lolos ke final.
Namun, pelatih berusia 46 tahun ini menungkapkan sejumlah momen krusial yang menjadi faktor penentu timnya bisa lolos. Salah satu yang amat membantu timnya, menurutnya, kegagalan penalti Thomas Mueller pada babak pertama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tembakan penalti penyerang Munich itu sukses ditepis Jan Oblak. "Jika mereka mereka bisa mencetak gol (melalui penalti) itu jelas sangat membahayakan kami," tutur Simeone.
Sebaliknya, kegagalan penalti Fernando Torres pada menit ke-84 juga disebutnya sebagai faktor krusial bagi timnya. "Lalu, itu akan banyak membahayakn mereka jika Torres mampu mencetak gol penalti," ujar pelatih asal Argentina itu.
"Kami tampil buruk di babak terakhir. Itu tak mudah, tapi kami mencoba terus berjibaku dengan hasil sebaiknya dan kami menikmatinya di akhir lag."
Di babak pertama, Simeone mengakui kualitas luar biasa dari permainan Munich yang bermain menekan dengan intensitas tinggi. "Babak pertama sangat fantastis dan kami tak bisa berbuat banyak dengan situasi yang mereka (Munich) ciptakan)," ungkapnya.
"Di babak kedua, permainan tak sama lagi. Kami mulai bisa melakukan serangan balik, mencetak gol dan nyaris membuat gol lagi."
Baru kali ini Simeone menyebut melakoni laga yang amat spektakuler dan sangat sulit. "Kami telah menaklukkan dua dari tiga tim terbaik di dunia (Barcelona dan Munich), begitu keteteran," tutur mantan pelatih Inter Milan itu.
"Beruntung kami memiliki hasil bagus (menang 1-0) di Vicente Calderon. Itu memberi keuntungan pada dua laga semifinal."
(bac)