Jakarta, CNN Indonesia -- Dunia tercengang dengan prestasi Leicester City menyabet juara Liga Primer Inggris. Fenomena itu pun diyakini sebagai satu dari keajaiban di sepak bola Negeri Monarki itu.
Bagaimana tidak, klub yang tadinya berjuang lolos dari jurang degradasi pada musim lalu, kemudian melesat menjadi yang terbaik di Liga Primer Inggris tahun ini.
Banyak pula yang berusaha mengorek sisi-sisi lain yang berkaitan erat dengan skuat tersebut. Salah satu yang kembali mencuat adalah sukses para Rubah itu berkat kebiasaan Krioterapi sebagai metode rutin pemulihan stamina para pemain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Krioterapi merupakan salah satu terapi membekukan bagian tubuh seseorang dengan menggunakan Kriogen dari Hidrogen. Seseorang dipaparkan dengan suhu minus ratusan derajat Celsius dari Hidrogen dalam waktu beberapa menit saja.
Yang dipaparkan tentunya hanya suhu dingin yang dihasilkan Hidrogen, bukan langsung kontak dengan unsur tersebut. Biasanya, terapi ini dilakukan dalam rangka pemulihan cedera otot yang dialami para pemain.
Namun, Krioterapi semacam itu jadi metode rutin yang digunakan tim fisik Leicester untuk memulihkan stamina para pemain.
Terapi itu juga dipercaya mampu meningkatkan performa, terutama kemampuan serat otot untuk memacu kecepatan berkali lipat.
Terapi tersebut mampu menciptakan kondisi vasoconstriction, menyempitkan pembuluh darah beberapa saat yang mengurangi dampak dari pembengkakan atau peradangan.
Secara medis, kelelahan otot yang sangat berlebihan dinilai bisa membuat inflamasi atau peradangan pada otot. Kondisi itu pun menyebabkan performa pemain setiap saat amat rentan dari cedera.
Tim fisik The Foxes menilai, pendekatan Krioterapi amat berguna dilakukan terhadap para pemain yang harus melalui pertandingan ekstra berat di Liga Primer Inggris.
Para pemain dimasukkan ke dalam ruang Krioterapi untuk 'membekukan' tubuh mereka dalam waktu beberapa saat. "Ruang Krioterapi sangat beku tapi itu membantu pemain untuk pemulihan stamina. Jadi, sangat wajar klub meraih sukses," tutur striker Leicester, Jamie Vardy, pada November ketika timnya mengalahkan New Castle 3-0.
vardy memang sempat mengalami cedera pinggul dan diragukan tampil menghadapi Leicester saat itu. "Saya nyaris saja tak bisa dimainkan, tapi tim pelatih fisik sangat brilian. Saya bahkan tidak yakin orang sepintar apapun di dunia mengetahui nama alat-alat tersebut," tutur striker tercepat Liga Primer Inggris musim ini.
"Tapi mereka bekerja konstan untuk pemulihan saya setiap pekannya."
(bac)