Kunshan, CNN Indonesia -- Kepala pelatih tim Jepang, Park Joo-bong, mengakui ketidakhadiran Kento Momota dan juga Kenichi Tago akan mempengaruhi kekuatan mereka di ajang Piala Thomas 2016.
Momota dan Tago tersandung kasus judi ilegal dan dicoret dari tim Jepang. Berbeda dengan Tago yang kemampuannya sudah menurun, Momota sejatinya justru tengah tampil bagus dan jadi salah satu tunggal putra papan atas dunia saat ini.
Dengan tidak adanya Momota, Jepang mendapat pukulan telak dalam upaya mereka mempertahankan gelar juara Piala Thomas yang mereka dapatkan dua tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bila dibandingkan dengan tahun lalu, harus kami akui kekuatan kami memang mengalami penurunan dengan tidak adanya Momota dan Tago," ujar Joo-bong dalam konferensi pers di Kunshan Sport Center, China, Sabtu (14/5).
"Namun kami akan terus berusaha keras dan memberikan yang terbaik untuk setidaknya bisa mencapai babak semifinal," sambung pelatih yang meraih medali emas Olimpiade 1992 di nomor ganda putra tersebut.
Dengan tidak adanya Momota dan Tago, Jepang kini mengandalkan Sho Sasaki dan Takuma Ueda untuk bertarung di nomor tunggal. Joo-bong pun tak mau lagi berkomentar tentang peristiwa yang menimpa Momota.
"Hal itu sudah terjadi dan saya sudah katakan apa dampaknya yang menimpa tim Jepang. Kini yang harus kami pikirkan adalah bagaimana berjuang dengan pemain yang ada di tim ini," ucap Joo-bong.
Bila tim Thomas Jepang mengalami penurunan kekuatan, sebaliknya tim Uber mereka justru diyakini tampil lebih kuat tahun ini. Perkembangan dua pemain muda, Nozomi Okuhara dan Akane Yamaguchi, jadi salah satu titik lonjakan kekuatan tim Uber Jepang di samping semakin solidnya ganda putri nomor satu dunia Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo.
"Setelah dua tahun berselang, kini kemampuan kami lebih meningkat. Kami semakin kuat dan siap menghadapi Piala Uber kali ini," tegas Joo-bong.