Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap Formula One (F1) asal Indonesia, Rio Haryanto, berharap bisa mendapatkan kecepatan yang lebih baik di GP Monako setelah hanya finis di posisi buncit pada balapan GP Spanyol di Sirkuit Katalonia, Minggu (15/5).
Setelah gagal finis di GP Rusia, Rio kembali sukses melewati garis finis di Sirkuit Katalonia. Pebalap 23 tahun itu finis di posisi terakhir atau ke-17, setelah juga start dari posisi paling buncit (22).
Rio merupakan satu-satunya pebalap yang menggunakan ban kompon medium di awal balapan. Rio mengatakan strateginya tidak berjalan lancar menyusul kecelakaan yang dialami duo Mercedes: Nico Rosberg dan Lewis Hamilton di lap pertama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di awal lomba saya menggunakan ban medium, banyak pebalap lainnya menggunakan ban lunak. Saat safety car keluar, saya kehilangan banyak sekali temperatur di ban saya, dan sangat kesulitan mengimbangi kecepatan pembalap lain di awal," ujar Rio lewat video yang diunggah melalui akun Facebook.
"Di stint kedua saya kehilangan banyak waktu karena
traffic. Setelah itu stint ketiga cukup bagus menggunakan ban lunak dan punya catatan waktu yang bagus, degradasi ban tidak cukup besar. Saya finis urutan ke-17, perbedaan waktu dengan rekan setim semakin dekat," sambungnya.
Salah satu masalah yang didapat Rio pada balapan di GP Spanyol adalah belum maksimalnya kecepatan mobil MRT05, terutama di tikungan. Pebalap kelahiran Surakarta itu berharap bisa mengatasi masalah tersebut di GP Monako, 29 Mei mendatang.
"Setelah balapan Spanyol kami akan terus mengevaluasi, mencari setelan mobil yang lebih bagus untuk di Monako. Untuk saat ini kami masih kekurangan kecepataan pada saat di tikungan dibanding tim lain. Kami perlu kerja keras untuk mendapatkan
downforce lebih. Itu kuncinya," ujar Rio.
Balapan GP Spanyol dimenangi Max Verstappen yang melakoni debut bersama Red Bull Racing. Pebalap 18 tahun itu menjadi pebalap termuda sepanjang sejarah yang mampu memenangi seri F1.
(har)