Diego Milito Berurai Air Mata di Laga Terakhir

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Selasa, 24 Mei 2016 00:15 WIB
Diego Milito tak kuasa menahan tangis ketika memberikan penghormatan kepada suporter Racing Club, klub pertama dan terakhirnya sebagai pesepak bola.
Diego Milito membawa Inter Milana mendapatkan gelar treble (Valerio Pennicino/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Diego Milito, bomber asal Argentina yang membawa Inter Milan merebut trigelar pada 2010 silam, menjalani laga terakhirnya sebagai pesepak bola profesional pada Minggu (22/5).

Setelah melanglangbuana di Eropa, Milito mengakhir kariernya di klub profesional pertamanya yaitu Racing Club. Ia pindah ke Argentina pada 2014 silam dan menyarangkan 14 gol di pengujung kariernya.

Milito kembali untuk Racing ketika kesebelasannya itu menjadi klub papan bawah. Bersama Milito, Racing yang dikenal sebagai salah satu klub tertua dan dengan penggemar paling banyak di Argentina kemudian memenangi Liga Argentina 2014.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Milito pensiun dalam laga melawan Temperley, mencetak satu gol dalam kemenangan 2-0 mereka.

Di akhir pertandingan, Milito yang memberi penghormatan suporter tuan rumah terlihat tak bisa menahan isak tangis.

Ia kemudian menutup muka dengan menarik kausnya ke kepala dan beberapa kali membungkuk. Fotografer dan para pembawa kamera mengikuti langkahnya ke sekeliling stadion.

Milito pensiun dengan berbagai gelar dalam kariernya: dua gelar Liga Argentina, treble Liga Italia, Piala Italia, dan Liga Champions, serta Juara Dunia Antar-Klub. Ia mencetak lebih dari 250 gol dan juga tampil di lebih dari 600 pertandingan.

Pemain yang dijuluki Sang Pangeran Kecil itu berkarier selama 17 musim.

Dengan fisik tinggi besar, Milito adalah seorang penyerang klasik yang fasih menahan bola dengan punggung membelakangi gawang. Ia juga memiliki ketajaman yang membuatnya mencetak lebih dari 20 gol per musim ketika berada di Italia.

Salah satu penampilan paling apik Milito adalah ketika ia membawa Inter Milan menang 3-1 melawan Barcelona di semifinal Liga Champions. Ia memberikan assist untuk gol Wesley Sneijder dan Maicon, serta mencetak gol ketiga Inter melawan Barcelona yang saat itu menjadi juara bertahan. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER