Jakarta, CNN Indonesia -- Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI lagi-lagi lantang disuarakan para anggota PSSI. Tujuannya tentu untuk mengganti kepengurusan PSSI saat ini dengan yang baru.
Sejumlah klub pun terang-terangan sudah mengumumkan calon pengganti La Nyalla Mattalitti dari kursi Ketum PSSI. Salah satunya adalah Persib Bandung, yang menyatakan akan mendukung Pangkostrad Letnan Jenderal Edy Rahmayadi sebagai PSSI 1.
Umuh bahkan mengklaim sekitar 2/3 anggota PSSI juga akan memberikan dukungannya kepada pria yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PS TNI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, tak semua klub lantang menyebut calon yang akan mereka dukung. Di antaranya adalah Semen Padang, masih menimbang-nimbang terlebih dahulu calon yang akan mereka usung nanti.
"Tentu kami harus memutuskannya melalui rapat internal karena ini adalah perkara penting," ucap Daconi.
Menurutnya, pertimbangan matang harus dibuat Semen Padang untuk mengusung nama calon lantaran pihaknya tak ingin salah langkah. "Saat ini kami masih bicarakan dulu, belum ada satu pun yang akan kami usung (soal kandidat Ketum PSSI)," jelas Daconi.
Meski belum menentukan calon, Semen Padang juga rencananya akan menghadiri acara pertemuan klub-klub yang tergabung dalam Kelompok 85 (anggota PSSI) dengan Pangkostrad, Selasa (24/5) nanti.
Semen Padang memang satu dari sejumlah klub yang diundang Pangkostrad untuk menyatukan visi terkait situasi di PSSI.
Hanya, ia lagi-lagi menyebut masih terlalu dini untuk langsung memastikan calon, padahal KLB masih dalam tahap tuntutan. "Terpenting bagi kami adalah memastikan KLB digelar dulu," tuturnya.
KLB memang menjadi tuntutan bagi sejumlah anggota PSSI menyusul situasi konflik antara induk sepak bola Tanah Air itu dengan pemerintah. Konflik tersebut membuat PSSI harus dibekukan pemerintah, dan disanksi oleh FIFA.
Belakangan, pembekuan sudah dicabut FIFA setelah Menpora mengangkat hukuman terhadap PSSI.
Namun, kasus korupsi yang dihadapi La Nyalla, menambah pelik situasi. Sosok pemimpin PSSI itu pun dikabarkan tak berani menampakkan dirinya sehingga roda organisasi di PSSI dinilai tak berjalan efektif.
(bac)