Kelompok 85 Sambut Penundaan Kongres Tahunan PSSI

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Selasa, 24 Mei 2016 18:25 WIB
Kelompok yang mengatasnamakan mayoritas pemilik suara di PSSI terus menggencarkan tuntutan KLB untuk melengserkan La Nyalla Mattalitti.
Manajer Umum Persib Bandung, Umuh Muchtar, tetap bersikeras agar PSSI menggelar Kongres Luar Biasa (CNNIndonesia.com/Martinus Adinata)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mayoritas anggota pemilik suara PSSI yang tergabung dalam Kelompok 85, menyambut baik keputusan PSSI menunda Kongres Tahunan yang rencananya akan dilangsungkan 1 Juni nanti di Balikpapan. Konres tersebut rencananya diundur menjadi Agustus mendatang.

Sebelumnya, Kelompok 85 sendiri sempat mengancam akan memboikot Kongres Tahunan PSSI itu dan memilih untuk mendorong dilaksanakannya Kongres Luar Biasa (KLB).

"Kongres 1 Juni kan saya sudah bilang tidak mungkin jadi. Sekarang mereka (PSSI) sudah tahu tidak bakal pada datang, ya jadinya ditunda," ujar salah satu anggota Kelompok 85 dari Persib Bandung, Umuh Muchtar, di kawasan Kuningan, Selasa (24/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbeda dengan Umuh yang berapi-api, Sekretaris Jenderal Persija Jakarta, Budiman Dalimunthe, memilih untuk tak banyak berkomentar terlalu jauh.

Ia berharap langkah yang diambil PSSI itu merupakan indikasi otoritas sepak bola Indonesia tersebut mau mendengarkan keinginan anggotanya.

"Saya tak ada komentar apa-apa karena itu (Kongres Tahunan) kan urusannya Komite Eksekutif (exco) PSSI," ujar Budiman.

"(Tapi) mudah-mudahan ini jadi berita baik dan Exco (Komite Eksekutif) bisa lebih memahami keinginan anggotanya."

Kelompok 85 sendiri sejauh ini telah mengumpulkan 91 pemilik hak suara di PSSI yang menyatakan keinginan untuk dilangsungkannya KLB.

Mereka juga melakukan konsolidasi dengan Presiden Direktur PS TNI, Letjen Edy Rahmayadi, di kantor PT Cilangkap TNI Jaya, Kuningan, Jakarta, Selasa (24/5) sore.

Desakan KLB menguat untuk melengserkan Ketua Umum PSSI saat ini, La Nyalla Mattalitti. Ketua Kadin Jawa Timur itu dianggap tak lagi efektif menjalankan roda organisasi PSSI, menyusul penetapan dirinya sebagai tersangka kasus korupsi.

Pemilihan pengurus baru, juga dipercaya para anggota, akan meredakan tensi antara PSSI dengan pemerintah.

Dengan dipilihnya pengurus baru, para anggota optimistis akan terjalin kerja sama dengan baik antara PSSI dengan pemerintah. Apalagi, sosok yang dipilih nantinya berasal dari elemen yang netral dan akomodatif terhadap pemerintah.

Dengan demikian, induk sepak bola Indonesia bisa terhindar dari intervensi dari pemerintah. (bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER