Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama belum memberi ungkapan resmi terkait wafatnya legenda tinju dunia asal negara itu, Muhammad Ali.
Ali wafat pada usia 74 tahun di Phoenix, Arizona. Kepergiannya memberikan duka mendalam di kalangan petinju dunia.
Pada 2010, ketika Ali merayakan 50 tahun sejak pertama kali bertarung di ring tinju dunia, Barack Obama menulis esay mengenai sang legenda. Esay itu dimuat media AS,
USA Today Sports.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam artikel tersebut Obama mengatakan dirinya mengenal Muhammad Ali sebagai sosok kontroversial, selain seabgai juara dunia.
"Saya masih sekolah ketika Ali membuat 'pertarungan kembali' yang luar biasa'," tulis sang presiden.
Kala itu Ali akan kembali setelah terasing karena penolakannya ikut wajib militer ke perang Vietnam.
"Dia mengejutkan kembali dunia dengan memenangkan kembali gelarnya [yang dicabut akibat menolak wamil]," tulis Obama.
Di mata Obama, Ali adalah sosok yang memanfaatkan popularitasnya demi kebaikan. Salah satunya adalah ketika ia membantu bernegosiasi untuk membebaskan 14 tawanan Amerika dari Irak pada 1990 silam.
Ia juga ke Amerika Selatan untuk mendukung Nelson Mandela yang menjadi tahanan politik, dan menjadi utusan khusus PBB untuk perdamaian di Afghanistan.
Bahkan, sebelum ia dalam kondisi payah hingga maut menjemput, seperti dilansir
Reuters, Ali terakhir kali tampil di hadapan publik pada acara 'Celebrity Fight Night' di Arizona, April 2016.
Ketika itu, Ali hadir demi kegiatan sosial untuk Muhammad Ali Parkinson Center.
(kid)