Jakarta, CNN Indonesia -- Para atlet panjat tebing Indonesia berangkat ke Perancis pada Minggu pagi (5/6) untuk menjalani misi menjajal tebing-tebing tertinggi di dunia bertajuk Indonesian Bigwall Project (IBP).
Empat atlet panjang tebing yaitu Aprian Arun, Adiyono, Hendry Julian, dan Muhammad Raydi Koto, akan memanjat tebing pertama yaitu di Gunung Aiguille du Dru di Chamonix, Perancis. Total, ada tujuh tebing di berbagai negara di dunia yang akan mereka daki dalam ekspedisi yang berlangsung hingga tahun depan.
Perasaan sang ketua tim, Apri, campur aduk menjelang pemanjatannya yang pertama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namanya juga ingin meninggalkan keluarga lama. Kalau untuk ekspedisinya sendiri kami merasa optimistis dan tidak sabar mau
cobain manjat di sana (Perancis)," kata Apri kepada
CNNIndonesia.com.
Lebih lanjut, Apri mengabarkan rencananya ia dan tiga orang rekannya akan berada di Perancis selama tujuh hingga 10 hari.
"Rencana kami sampai di Paris, tidur semalam. Terus naik kereta ke Chamonix, tidur semalam di sana, lalu kami belanja logistik dan cari data soal tebing yang akan kami panjat," katanya.
"Besoknya mulai treking ke basecamp Mount Aiguille. Sampe di basecamp, kami tidak langsung manjat, penyesuaian dan cek jalur pemanjatan dahulu. Besoknya kalau cuaca bagus, kami mulai dari jam tiga pagi untuk manjat di Petit Dru."
Gunung Aiguille du Dru memiliki dua puncak yang berbeda yakni Grande Aiguille du Dru yang memiliki ketinggian 3,754 meter dan Petite Aiguille du Dru yang memiliki ketinggian 3,733 meter dari permukaan laut.
Petite Aiguille du Dru yang merupakan satu dari enam puncak tebing Alpen tertinggi di dunia ini yang dipilih ekspedisi IBP.
Jika dilihat dari kejauhan, puncak Petit Dru sama runcingnya seperti ujung dari sebuah pensil kayu dengan permukaan batu yang tidak rata. Begitu curam dan menantang. Tinggi tebingnya sendiri adalah 850 meter.
Selain memanjat tebing tersebut, Apri dan kawan-kawan juga berperan sebagai juru potret.
"Kami sudah latihan untuk foto dan video di ketinggian juga. Tapi memang karena perjalanan pertama ini minim sponsor, makanya kami lumayan berhemat supaya bisa tetap brangkat. Atlet merangkap tim dokumentasi, dan lain-lain," ucap alumni pecinta alam Aranyacala Trisakti tersebut.
Perjalanan Tim IBP didukung oleh Merapi Mountain, Indonesian Adventure, Aranyacala Trisakti, dan Pinnacle untuk perlengkapan memanjat. Sementara untuk biaya keseluruhan perjalanannya, disokong PT Caldera Indonesia.
Apri memperkirakan perjalanan ekspedisi pertama ini akan menghabiskan biaya hingga Rp 1,2 miliar.
"Yang kami maksud dengan 'hemat' itu adalah memberangkatkan tak lebih dari empat orang. Maksudnya, kami tidak jalan dengan tim besar seperti ekspedisi-ekspedisi pada umumnya. Karena pasti sangat mahal biayanya kalau kebanyakan orang yang diberangkatkan," ujar Apri.
Berikut adalah target tebing-tebing dunia yang akan dipanjat para atlet IBP:
Juni-Juli 2016
1. Gunung Aiguille de Dru di Chamonix, Perancis
2. Stetind Wall di utara Norwegia
3. Gunung Ketil Fjed di selatan pulau Greendland, Kutub Utara
Oktober 2016
4. Cartenz Pyramid di Indonesia
Desember 2016
5. Cerri Torrw di Patagonia, Argentina
Maret 2017
6. Yosemite di Amerika Serikat
7. Tsaranoto di Madagaskar, Afrika
(vws)