Jakarta, CNN Indonesia -- PS TNI akan segera mengajukan banding terkait hasil sidang keenam Komite Disiplin (Komdis) Indonesian Soccer Championship (ISC) pada 2 Juni kemarin.
PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator dan regulator ajang ISC mendenda PS TNI sebesar Rp50 juta dan dua kali larangan tanpa dukungan suporter saat laga tandang di pekan 6 dan 8.
Hal ini disebabkan karena tingkah laku penonton PS TNI yang berlebihan, yakni penyerangan terhadap penonton lain pada laga melawan Persegres Gresik United, 22 Mei 2016 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas dasar itu, PS TNI didenda berdasarkan pasal 62 Kode Disiplin ISC. "Besok mungkin kami akan ajukan banding, kami sedang mempelajari dahulu kode disipinnya," kata media officer PS TNI, Djoko Purwoko, saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon pada Senin sore (6/6).
Kami akan banding dahulu soal ini, menanyakan pelanggaran tersebut persisnya di sebelah mana, menanyakan dan menjelaskan soal kejadian perkelahian tersebut. Tidak mungkin lah kalau kami mulai duluan."
Lebih lanjut, Djoko menegaskan bahwa para suporter PS TNI sudah berdamai dengan pihak-pihak yang terlibat dalam pertikaian.
"Para suporter sudah menunjukkan itikad baik dan memberikan santunan. Selanjutnya akan kami jalani segala sesuatunya sesuai hukumnya saja," katanya.
Djoko berharap PT GTS dapat bersikap adil. Ia keberatan dengan jumlah denda yang menurutnya tidak kecil.
"Uang tersebut kan masih bisa bermanfaat untuk yang lain. Kami tidak pernah punya riwayat seperti ini sebelumnya, turnamen sebelumnya belum pernah ada hal-hal seperti ini," ucap Djoko.
(bac)