Jakarta, CNN Indonesia -- Petinju Indonesia, Daud Yordan, menyampaikan rasa simpatinya atas kepergian Muhammad Ali dan menyatakan dirinya belajar untuk bertarung dengan rasa percaya diri pada petinju Amerika Serikat itu.
Daud baru saja pulang dari Uruguay usai menjalani pertarungan melawan petinju Argentina, Cristian Rafael Coria. Dalam pertarungan tersebut, Daud menang angka dengan skor 97-92 96-93 dan 97-92, membuatnya membawa pulang sabuk WBA Internasional.
Meski mengaku bukan penggemar berat Ali, tapi sebagai praktisi olahraga tinju Daud turut menyampaikan ungkapan duka citanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena dia salah satu yang terhebat di dunia ini," kata Daud saat dihubungi
CNNIndonesia.com pada Rabu sore (8/6). "Ini membuat kita sadar bahwa suatu saat kita akan kembali ke sana. Kematian ini bagian dari kehidupan yang harus kita lalui, semoga keluarga yang ditinggalkan dapat menerimanya dengan lapang dada."
Selain itu, Daud mengungkapkan dirinya belajar beberapa hal dari sosok Ali. "Saya meniru rasa percaya diri Muhammad Ali karena begitu luar biasa. Sampai saking percaya dirinya, ia mengatakan kata-kata yang kotor, dan memberikan lawannya
shock therapy."
"Mental bertandingnya hebat, saya senang dan (rasa percaya diri) itu wajib ditiru oleh petinju manapun," katanya
Soal pertarungan favorit, Daud menyukai saat Ali bertarung dengan Sonny Liston. Dalam pertarungan yang digelar pada 25 Februari 1965 silam di Miami Beach tersebut, Ali menang TKO di ronde ke-7 dan merebut gelar WBA, WBC, The Ring & Lineal Heavyweight.
Pertarungan tersebut membuat nama Ali kemudian mendunia. "Sejak saat itu, dia (Ali) digadang-gadang menjadi yang terhebat. Dia tidak mungkin tersaingi," ucap Daud.
(vws)