'Inggris Keluar dari Eropa, Liga Harus Beradaptasi Dua Tahun'

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Jun 2016 13:44 WIB
Klub-klub dan pemain akan berhati-hati dalam bursa transfer musim panas mendatang, dan hukum Bosman bisa tak berlaku di Liga Inggris.
Liga Primer Inggris harus kembali beradaptasi selama dua tahun menyusul keluarnya Britania Raya dari Uni Eropa. ( Reuters / Andrew Yates)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keluarnya Britania Raya dari Uni Eropa disebut akan berpengaruh terhadap kompetisi sepak bola di negara tersebut. Atas dasar itu, hal tersebut mengganggu isi kepala para petinggi otoritas liga terpopuler sejagat selama hampir dua dekade terakhir itu.

Ketua umum Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) Greg Dyke mengatakan dampak itu baru dirasakan secara utuh setidaknya setelah dua tahun. Pasalnya saat ini masih banyak pesepak bola bintang dari negara lain yang diuntungkan dengan aturan kerja saat Inggris yang merupakan bagian dari Britania ada dalam Uni Eropa.

Jika Inggris keluar, klub-klub Liga Primer akan sulit mencari bintang besar yang memiliki jam terbang cukup bersama timnas masing-masing untuk datang seperti David De Gea dan Morgan Schneiderlin ketika merapat ke Inggris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akan sangat memalukan jika beberapa bintang besar Eropa tidak bisa datang ke sini," tukas Dyke seperti dikutip dari BBC Sports.

Jika keluarnya Britania dari Euro itu resmi, Dyke menilai akan terjadi pengurangan jumlah pemain asing di Inggris setidaknya hingga 30 persen dalam dua tahun mendatang.

"Jika itu menimbulkan peningkatan jumlah pemain Inggris, (keluar dari Uni Eropa) bisa diterima. Namun, anda tentu tak ingin pula kehilangan kesempatan mendatangkan pemain-pemain terbaik di Eropa kemari," kata Dyke.

Profesor yang mengamati bisnis olahraga di Inggris Simon Chadwick mengatakan dampak dari keluarnya Inggris bisa dirasakan lebih cepat lagi. Itu, kata Chadwick, bisa dirasakan dari belanja pemain klub-klub Britania saat bursa transfer musim panas dibuka dalam tempo kurang dari sebulan lagi.

Biaya tranfer dan gaji pemain, kata profesor dari Universitas Salford akan meningkat terkait kebijakan tenaga kerja Inggris pascakeluar dari Uni Eropa.

"Olahraga kita dalam beberapa dekade terakhir menikmati legislasi Uni Eropa. Kami kini harus memikirkan tentang aturan baru dan cara baru untuk melewati periode ketidakpastian dan saya pikir luar biasa tak stabil, dan ini bisa terjadi setidaknya hingga lima, mungkin 10 tahun," kata dia.

Tak hanya itu, lanjut Chadwick, pemain bintang yang tak memiliki jam terbang cukup bersama timnas pun akan terhambat untuk bergabung dengan tim di Inggris. Apalagi, lanjutnya, jika upah potensialnya pun ikut turun.

"Apa yang telah kita lihat dalam beberapa jam terakhir (mata uang Inggris)pound telah jatuh nilainya hingga sekitar 10 persen dari normalnya," kata Chadwick.

Namun, apapun keputusannya, referendum harus dipatuhi. Otoritas Liga Primer Inggris pun menegaskan akan bekerja sama dengan pemangku kepentingan, termasuk pemerintah untuk menghindari dampak terburuk dari menurunnya popularitas kompetisi.

"Jelas-jelas sekali, kami akan tetap bekerja sama dengan pemerintah dan badan-badan terkait apapun hasil dari proses ini," ujar Juru Bicara Liga Primer Inggris.

Saat ini, sebelum bursa transfer musim panas dibuka, setidaknya ada 332 pemain di kasta kompetisi pertama dan kedua Inggris dan Skotlandia yang terkendala standar ketika Britania keluar dari Uni Eropa.

Hukum Bosman

Bukan hanya terkait transfer, Chadwick pun menilai keluarnya Inggris terhadap Uni Eropa akan berpengaruh terhadap Hukum Bosman yang selama ini dinikmati pula oleh klub-klub Inggris.

Hukum Bosman mengacu kepada gugatan pesepak bola asal Belgia Jean-Marc Bosman yang mendesak pengadilan membiarkan pemain yang kontraknya habis bebas pergi tanpa ada kewajiban kompensasi yang diberikan klub tujuan pada klub lama.

Gugatan Bosman itu disetujui pengadilan, dan sepak bola dunia mengenal istilah bebas transfer.

"Teorinya, Hukum Bosman, tak akan bisa diterapkan lagi (di Britania) karena kami bukan lagi anggota dari Uni Eropa," kata Chadwick.

Selain itu, Chadwick pun menyoroti bonus serta uang hadiah yang akan diterima pemain non-Britania dalam kompetisi seperti pemain terbaik dalam sepekan atau semusim.

"Karena mereka bukan warga Britania, bagaimana penerapan pajak yang akan diterapkan untuk para pemain ini," tukasnya. (bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER