Jakarta, CNN Indonesia -- Kemenpora RI segera merespons terkait insiden kerusuhan suporter yang terjadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).
Krusuhan pecah saat laga Persija Jakarta menjamu Sriwijaya FC (SFC), pada laga lanjuta Indonesian Soccer Championship (ISC) Jumat (24/6) malam WIB.
Berdasarkan rilis resmi Kemenpora RI, pihaknya mempertimbangkan untuk menghentikan sementara gelaran ISC sambil menunggu pembahasan antara PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator ISC, Kepolisian RI, dan PSSI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesuai dengan permohonan PT GTS yang telah disampaikan kepada Menpora untuk menyelenggarakan kompetisi ISC, Kemenpora pada 28 April telah menerbitkan surat rekomendasi kepada Dirut PT GTS dengan suatu catatan pada poin 3 bahwa Kemenpora memiliki hak dan kewenangan untuk mencabut rekomendasi tersebut," demikian pernyataan resmi dari Kemenpora RI.
"Sebagai informasi, rekomendasi tersebut penting sebagai prasyarat untuk mengajukan perizinan kepada Kepolisian RI."
Pihak Kemenpora melanjutkan, bentrokan di GBK, Jumat (24/6) malam lalu merupakan satu masalah dari rangkaian kejadian bentrok suporter di ISC yang disoroti Kemenpora. Sebelumnya juga ada catatan merah dari operator menyusul insiden bentrok suporter di Sleman dan Gresik, beberapa waktu lalu.
"Itu sebabnya Dirut PT GTS kemudian dipanggil Menpora tanggal 30 Mei 2016 yang meminta agar PT GTS bisa membenahi ketertiban turnamen mengingat perjalanannya masih panjang hingga Desember 2016 dan meminta PT GTS untuk melakukan penanda-tanganan MoU dengan pihak Kepolisian RI," tulis pihak Kemenpora.
Dengan berulangnya kejadian ini, Kemenpora pun menilai PT GTS belum juga mematuhi perintah Kemenpora untuk merealisasikan MoU dengan Kepolisian RI dan juga belum mampu mengatasi berbagai insiden suporter yang terjadi.
(bac)