Jakarta, CNN Indonesia -- Kerusuhan suporter kembali pecah saat Persija Jakarta menjamu Sriwijaya FC pada laga lanjutan Indonesian Soccer Championships di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jumat (24/6) malam WIB.
Kerusuhan tersebut menyebabkan satu anggota polisi dari Brigade Mobil Polda Metro Jaya, Brigadir Hanawiah, mengalami kritis.
Akibat kerusuhan tersebut, laga antara kedua tim pun terpaksa dihentikan pada menit ke-81 dengan skor 1-0 untuk kemenangan SFC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laga dihentikan karena asap dari gas air mata yang ditembakkan aparat kepolisian sudah semakin pekat dan para pemain tak sanggup meneruskan lagi.
Wahyu Putro, fotografer dari berita Antara yang melakukan tugas jurnalistik, membeberkan kronologi kerusuhan yang terjadi malam itu kepada
CNNIndonesia.com.
Menurutnya, polisi terpaksa menembakkan gas air mata karena sejumlah oknum suporter beratribut The Jakmania, suporter Persija, tampak menyerbu ke lapangan.
"Para suporter yang turun tepatnya dari sektor 13 dan 14. Mereka masuk ke lapangan sehingga polisi terpaksa bertindak," tutur Wahyu yang berada di sisi selatan lapangan, dekat obor GBK.
Sektor 13 dan 14 persisnya berada di sisi timur tribune GBK, bersebelahan dengan tribune selatan. Serbuan oknum suporter itu juga terjadi beberapa saat ketika Persija ketinggalan 0-1 dari SFC.
Para oknum suporter ini yang turun ke lapangan juga langsung melempar benda-benda ke arah polisi. "Memang sejak awal juga banyak terjadi pelemparan dari suporter ke arah polisi. Bahkan pada laga sebelumnya di GBK (Persija vs PS TNI) juga begitu," terang Wahyu.
Sebelum kejadian, Wahyu menuturkan, tampak di sektor selatan tribune terjadi pemasangan suar, kemudian pertandingan sempat dihentikan beberapa saat sebelum dilanjutkan. "Total sekitar ada tiga kali pertandingan dihentikan," ucap Wahyu.
Para oknum suporter yang 'mengamuk' ini juga disinyalir karena akumulasi kemarahan mereka yang merasa diperlakukan tidak adil. Di antara pemicunya adalah kematian salah satu anggota Persija, Muhammad Fahreza, diduga oleh oknum aparat kepolisian.
Sementara itu, kerusuhan juga meluas hingga luar GBK sehingga menyebabkan Brigadir Hanawiah mengalami kritis diduga akibat pengeroyokan oknum suporter.
Seperti disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar, Awi Setiyono, saat ini Hanawiah masih menjadi perawatan di ruang Intensive Care Unite (ICU) Rumah Sakit Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta.
Ia menyebut, Hanawiah mengalami luka serius di bagian kepala dan wajah.
Sejumlah sejumlah anggota The Jakmania juga dilaporkan mengalami luka-luka serius akibat bentrok suporter dengan aparat kepolisian.
Pihak kepolisian Polda Metro Jaya pun hingga saat ini terus melakukan penyelidikan untuk mencari para tersangka kerusuhan.
(bac)