Jakarta, CNN Indonesia -- Andy Murray berhasil mencatatkan rekor sebagai petenis pertama Britania yang memenangkan gelar Wimbledon sebanyak dua kali sejak 1922 silam.
Gelar kedua Wimbledon bagi Murray itu dimenangkannya usai mengalahkan petenis Kanada Milos Raonic di partai final, Minggu (10/7). Murray mengalahkan Raonic 6-4 7-6 (7-3) 7-6 (7-2).
"[Wimbledon adalah] turnamen paling penting bagi saya setiap tahunnya," ujar Murray dalam sesi wawancara di tengah lapangan usai pertandingan final seperti dikutip dari
The Guardian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya memiliki beberapa momen hebat di sini dan beberapa kekalahan yang sulit. Saya senang untuk mendapatkan tangan saya memegang trofi ini kembali."
Dalam sesi tersebut Murray memuji pula lawannya Milos Raonic. Apalagi petenis asal Kanada itu berhasil mengalahkan petenis unggulan Roger Federer di semifinal.
Setelah itu ia berterima kasih kepada pelatih, bagian dari tim, keluarga, serta para pendukungnya.
Dan, terakhir, Murray pun menyampaikan salam khusus kepada Perdana Menteri Inggris David Cameron. Cameron berada di Royal box bersama Pangeran William dan Istrinya, Kate Middleton, serta Menteri Utama SKotlandia Nicola Sturgeon.
"Perdana Menteri negara ini ada di sini juga. Bermain di final Wimbledon itu memang sulit, tetapi menjadi perdana menteri sepertinya sebuah hal yang mustahil, saya tak akan ingin melakukan [tugas perdana menteri] tersebut," seloroh Murray di akhir pernyataannya di tengah lapangan itu.
Wimbledon 2016 adalah gelar Grand Slam ketiga bagi Murray sepanjang kariernya. Dua gelar sebelumnya adalah Wimbledon 2013 dan Amerika Serikat Terbuka 2012.
Secara keseluruhan, Murray sendiri telah tampil di partai final grand slam sebanyak sembilan kali--paling banyak di Australia Terbuka yakni lima kali.
(kid)