Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Mercedes akhirnya membatalkan niat mengajukan banding atas penalti 10 detik yang diterima Nico Rosberg terkait komunikasi radio. Padahal, usai seri kesepuluh grand prix Formula One di Sirkuit Silverstone, Inggris, Mercedes menyatakan akan mengajukan banding.
Akibat penalti 10 detik tersebut, Rosberg yang semula finis di urutan kedua pun harus turun jadi peringkat ketiga. Sementara peringkat kedua GP Inggris kini dimiliki pebalap Red Bull Max Verstappen.
Selain itu, akibat sanksi tersebut, jumlah poin Rosberg di klasemen sementara pebalap terpaut satu poin dengan rekannya, Lewis Hamilton yang ada di bawahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan menarik banding atas hukuman yang diterima Rosberg itu dikumandangkan Mercedes lewat pernyataan resmi.
Seperti dilansir dari
Crash.net, Mercedes menyatakan, 'Tim akhirnya menerima interpretasi Steward atas aturan, keputusan mereka, dan kaitannya dengan penalti.'
Sebelumnya, ketika memutuskan banding, Mercedes menyatakan pihaknya bisa membuktikan pihaknya boleh menyampaikan pesan kepada Steward ketika Rosberg mengalami masalah
gearbox saat GP Inggris akhir pekan lalu. Tim teknis di paddock menyampaikan kepada Rosberg lewat radio untuk menghindari penggunaan
gear ketujuh.
Walaupun telah menarik keputusannya untuk banding, Mercedes tak mau menyerah begitu saja untuk membahas tentang pembatasan komunikasi radio yang diterapkan pada musim balap tahun ini.
'Dalam pekan-pekan mendatang, kami akan melanjutkan berdiskusi dengan para pemangku kepentingan F1 yang relevan atas subyek yang melanggar aturan olahraga itu,' demikian kelanjutan pernyataan Mercedes.
Berdasarkan aturan balap F1 musim ini disebutkan bahwa para pebalap mesti dibiarkan memacu mobilnya sendiri di lintasan tanpa bantuan komunikasi teknis lewat radio.
Setelah insiden Rosberg tersebut, bos Red Bull Christian Horner pun ikut berkomentar. Menurut dia aturan pembatasan komunikasi radio itu adalah 'sampah'.
Hal yang sama juga diungkap kepala teknisi Williams Pat Symonds. Ia pun merujuk kepada insiden yang dialami pebalap Force India Sergio Perez di GP Austria--sebelum GP Inggris. Kala itu pebalap asal Meksiko itu menabrak karena kegagalan rem--yang tak bisa diinformasikan oleh tim teknis lewat komunikasi radio.
"Anda mengeluarkan hingga puluhan ribu poundsterling untuk mengatasi kerusakan karena anda tak bisa memberi tahu pria [di dalam kokpit kemudi mobil F1] mengenai risiko masalah remnya? Ini [aturan] ceroboh. BUkan hanya salah, ini ceroboh," kata Symonds.
(kid)