Jakarta, CNN Indonesia -- Kampanye Barcelona di media sosial untuk mendukung Lionel Messi yang tersangkut masalah pajak mendapatkan tanggapan miring dari inspektor pajak di Spanyol.
"Dalam pandangan kami tentang kampanye solidaritas, seperti salah satu yang dijalankan saat ini oleh Barcelona, untuk mendukung orang-orang yang telah menipu anggaran publik bukanlah sesuatu yang tepat meningkatkan kesadaran pajak Spanyol," kata Carlos Cruzado seperti dikutip dari
AS.
Lionel Messi menghadapi vonis hukumgan 21 tahun penjara karena skandal penipuan pajak hingga 4,1 juta euro bersama ayahnya, Jorge Horacio. Selain itu penyerang internasional Argentina itu pun harus membayar denda total 3,5 juta euro.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Messi dan ayahnya dituduh kantor perpajakan Spanyol melakukan pengemplangan pajak pada periode 2007-2009 dengan nilai kerugian hingga 4,2 juta euro.
Terkait kasus yang tengah membelit Messi itu, Barcelona melakukan kampanye dukungan lewat media sosial dengan tagar #WeAreAllLeoMessi.
Namun, kampanye itu tak sepenuhnya berjalan mulus. Pasalnya banyak kritik yang disampaikan kepada Barcelona terkait itu, termasuk dari jurnalis
Sports Illustrated, Grant Wahl, yang menyebut kampanye sebagai aksi pencitraan publik terburuk dalam dunia sepak bola.
Bahkan di media sosial muncul tagar lain menandingi tagar #WeAreAllLeoMessi. Tagar-tagar itu antara lain #IAmNotLeoMessi dan #WeAreAllTheTaxAuthorities.
Tagar yang disebut terakhir terinspirasi dari kampanye departemen pajak Spanyol pada akhir 1970an, '
Todos somos hacienda' yang berarti 'Kita semua adalah otoritas pajak'. Frasa itu bagian dari kampanye agar setiap individu sadar untuk menghitung dan memenuhi pajak dengan benar.
(kid)