Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan gelandang Timnas Inggris, Frank Lampard, mengaku keki dengan yang ditampilkan kesebelasan negaranya di Piala Eropa 2016. Dalam perhelatan antaranggota UEFA itu Inggris disingkirkan Islandia di babak 16 besar.
Berkaca dari hal tersebut mantan gelandang Chelsea dan Manchester City itu pun mencari tahu apa yang salah dalam kesebelasan Inggris yang dipenuhi bintang tersebut. Menurut Lampard, Inggris harus meniru model pengembangan timnas ala Jerman.
Jerman, kata Lampard, telah membuktikannya di kejuaraan-kejuaraan antarnegara termasuk saat menjuarai Piala Dunia 2014.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"[Mencari manajer] ini cukup sulit. Dalam sebuah dunia ideal di mana saya ingin seorang pria Inggris yang menjalankan tim, tetapi ini bukan dunia ideal jadi saya ingin pria yang terbaik," kata Lampard seperti dikutip dari
Sky Sports.
Pria yang kini merumput di Amerika Serikat bersama New York City FC itu menyarankan otoritas sepak bola Inggris (FA) menunjuk seorang manajer berpengalaman untuk mengisi kursi juru taktik yang telah ditinggalkan Roy Hodgson.
Tak hanya itu, lanjut Lampard, pelatih itu pun harus diakui bisa seorang mentor untuk calon bintang timnas Inggris yang masih muda.
"Model Jerman itu luar biasa. Mereka memiliki bekas pemain di sana seperti Oliver Bierhoff sebelumnya... Kemudian Joachim Loew, sebelumnya Juergen Klinsman, dan saya kira kita bisa menjadi lebih sedikit seorang keluarga," kata Lampard.
Ia pun berharap sebelum kesuksesan muncul di tubuh timnas Inggris, harus ada perubahan di dalam FA.
"FA perlu pemikiran yang sedikit lebih maju," kata dia.
Mengenai organisasi dalam tubuh FA pun sempat dikritik legenda Arsenal Patrick Vieira. Vieira yang menutup karier profesional di Manchester City itu mengatakan organisasi sepak bola Inggris buruk dalam mempersiapkan timnas negaranya jelang kejuaraan antarnegara.
"Untuk pergi ke Piala Eropa atau Piala Dunia anda harus siap menghadapi turnamen-turnamen seperti itu, dan cara terbaik adalah memberikan pengalaman kepada para pemain," ujar pria yang mengangkat Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 bersama timnas Perancis itu.
Ia mengkritik sikap memanjakan FA terhadap para pemain di timnas, termasuk di antaranya membiarkan pemain bermain golf saat jeda antara dua pertandingan.
"Saya sulit untuk mengerti. Ketika anda dalam sebuah turnamen seperti itu, anda hanya fokus pada sepak bola," tukas Vieira.
"Anda bermain di sebuah pertandingan dan mencoba fit untuk yang berikutnya. Anda tak punya waktu untuk bermain golf di antara dua pertandingan. Dan, jika anda bosan, itu hanyalah masalah."
"Itu hanyalah mentalitas yang perlu diubah. Bukan tentang bakat, kualitas, atau pelatih. Ini tentang kerangka berpikir ketika turnamen datang."
Sejauh ini, Manajer Sunderland Sam Allardyce menjadi sosok terdepan untuk menjadi manajer Inggris selanjutnya. Allardyce bahkan telah mengikuti wawancara yang digelar FA. Selain itu, Manajer Hull City Steve Bruce pun masuk kandidat.
(kid)