Jakarta, CNN Indonesia -- Jorge Lorenzo menatap balapan di Jerman dengan suatu harapan bahwa suatu saat nanti ia akan menduduki podium pertama di GP Jerman. Pebalap Movistar Yamaha itu sepanjang berkarier di dunia balap motor memang belum pernah sukses keluar sebagai juara di Sirkuit Sachsenring.
"Ada beberapa trek ketika Anda bisa tampil kompetitif sejak awal, dan ada beberapa trek lain ketika Anda mengalami kesukaran," kata pebalap Spanyol itu.
"Sachsenring adalah salah satu di antaranya. Sejak saat nomor 125 cc di tahun 2003 dan 2004 (sirkuit ini) selalu lebih sukar. Ketika masuk MotoGP saya bisa meningkatkan performa dan mendapatkan peringkat dua selama empat tahun berturut-turut. Tapi kemudian di dua tahun terakhir saya kembali kesulitan."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tak kehilangan harapan bahwa suatu saat semoga saya menang di sini dan mungkin tahun ini adalah masa milik saya."
Bagi Lorenzo, menang di Sachsenring bukan hanya soal mendapatkan gelar pertama di Jerman tapi juga menghambat laju Marc Marquez di klasemen sementara.
Marquez kini memimpin klasemen dengan 145 poin sementara Lorenzo di tempat kedua dengan 121 poin.
Marquez adalah raja Sachsenring di beberapa tahun terakhir. Sejak bergabung dengan balapan kelas MotoGP pada 2013 lalu, ia selalu menang di GP Jerman. Bahkan, pebalap asal Spanyol itu selalu menang di sana sejak di kelas 125cc pada 2010 silam.
Lorenzo mengatakan bahwa kunci untuk sukses di Jerman adalah memahami tipe ban yang paling pas.
Apalagi, akhir pekan ini Michelin menawarkan tiga tipe ban kepada para pebalap dengan salah satunya adalah debut ban asimetris (ban dengan tipe penampang yang berbeda antara bagian kiri dan kanan).
"Mari lihat tipe yang paling bagus untuk balapan esok hari. Kami memiliki ban yang lebih lunak dari biasanya, dan juga yang lebih keras dari biasanya, sebagai antisipasi jika dua ban lunak bermasalah. Yang pasti salah satunya akan bagus untuk balapan."
(vws)