Jakarta, CNN Indonesia -- Sirkuit Sachsenring MotoGP Jerman, menjadi penyesalan berikutnya bagi pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi. Pebalap asal Italia itu hanya bisa finis di ututan ke delapan pada balapan, Minggu (17/7) waktu setempat.
Dengan kondisi itu, Rossi mengakui telah kehilangan kesempatan emas untuk bisa memetik poin sehingga bisa memangkas jarak dengan pesaingnya, Marc Marquez, dari Repsol Honda.
Marquez yang kembali merebut podium pertama di GP Jerman, kini berjarak 59 poin dari Rossi di posisi ketiga dan balapan tinggal menyisakan delapan seri lagi. Rossi sempat memaksakan mempertahankan ban basah ketika lapangan mulai kering usai hujan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rossi baru menepi ke pit dan mengganti ban intermediate pada putaran ke-23, padahal tim memintanya mengganti ban tersebut pada lap ke-19 ketika sirkuit mulai mengering. Keputusannya itu pun terlambat.
Namun, Rossi merasa bahwa bukan karena terlambat momen mengganti ban ke intermediate. Ia merasa sudah kehilangan sentuhan memacu motornya.
"Permasalah utama adalah bahwa saya sangat lambat pada bagian kedua (setelah ganti ban) menggunakan ban intermediate di trek kering," terang Rossi. "Saya tidak bisa merasakan motor saya. Saya sangat lambat di lap pertama, 10 detik karena tak bisa merasakan motor, bahkan ban."
Menurutnya, kondisi lintasan yang langsung mengering membuatnya kehilangan kesempatan emas mengambil poin di Sirkuit Sachsenring.
Dalam hal ini tim Yamaha memang kalah strategi dari Honda yang tetap menggunakan ban tipe ban basah ke normal tanpa menggunakan intermediate. Itu yang membuat Marquez terus melesat hingga bisa merebut posisi terdepan.
"Setelah persoalan yang kami alami (dengan temperatur ke) ban depan pada Jumat (15/7), kami memutuskan untuk memasang intermediate," jelas The Doctor, sapaan akrab Rossi. "Kami membuat keputusan bersama tim karena pada Jumat ban basah terlalu sulit."
Rossi sendiri tak tahu jika pilihan tersebut ternyata salah. "Akan sangat menarik jika mencoba ban kering jika boleh kembali ke masa lalu," ucapnya.
"Tapi di atas kertas, ban kering juga akan lebih sulit karena pada putaran pertama saya tak bisa merasakan bahkan dengan ban intermediate dan saya sangat lambat."
Dalam kondisi ini, Rossi mengakui tidak benar benar kuat. "Namun, motor kami juga sangat sulit dikendarai karena tidak mampu memberikan cukup sentuhan untuk memacu (kecepatan) sejak awal. Akhirnya saya hanya finis di urutan ke delapan," ungkapnya.
"Ini hal yang sangat memalukan karena dalam kondisi normal, kering atau basah, biasanya kami masih bisa meraih podium. Namun, jadi seperti ini dan kami akan mencoba lagi nanti."
(bac)