Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak yang heran ketika Harry Kane ditunjuk sebagai eksekutor sepak pojok oleh manajer Inggris, Roy Hodgson di Piala Eropa 2016 lalu. Manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino menegaskan hal itu tak akan terulang di klubnya.
Sebagai ujung tombak serangan, pemandangan Kane menjadi eksekutor sepak pojok adalah sebuah hal yang mengherankan. Keputusan aneh Hodgson ini pada akhirnya tak berbuah manis sepanjang gelaran Piala Eropa berlangsung.
Pochettino sendiri menolak untuk mengkritik keputusan Hodgson meskipun ia menyadari berdirinya Kane sebagai eksekutor sepak pojok tidaklah masuk dalam rencananya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak. Saya tak ingin melontarkan kritik namun Harry Kane adalah pencetak gol terbanyak, jadi mengapa menaruhnya sebagai eksekutor tendangan bebas atau sepak pojok bila skill sesungguhnya adalah mencetak gol?"
"Kane harus terus berdiam di kotak penalti dan bukan berdiri di luar kotak penalti. Itulah hal yang ada dalam diri saya," tutur Pochettino.
Kane sendiri menjalani Piala Eropa yang cukup mengecewakan karena dirinya tak bisa mencetak gol sepanjang turnamen berlangsung. Inggris sendiri harus gigit jari lantaran tersingkir di tangan Islandia pada babak 16 besar.
Di Spurs, Pochettino tentunya berharap peran Kane semakin vital. Setelah dua musim mampu menjelma jadi mesin gol, Pochettino berharap ketajaman Kane terus stabil. Musim lalu Spurs menjalani musim yang naik-turun. Setelah sempat masuk bursa juara, Spurs malah finis di posisi ketiga di akhir musim.
(ptr)