Olimpiade Perdana Berbuah Medali untuk Sri Wahyuni

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Minggu, 07 Agu 2016 08:26 WIB
Di usia 22 tahun, Sri Wahyuni telah mencatatkan dirinya dalam lembaran sejarah: atlet yang menyumbangkan perak Olimpiade ke-11 untuk Indonesia.
Sri Wahyuni mendapatkan perak dari Olimpiade 2016. (David Ramos/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hanya satu angkatan lagi memisahkan Sri Wahyuni, atlet angkat besi Indonesia di nomor 48KG, dengan medali emas Olimpiade 2016.

Angkatan Clean & Jerk pertamanya seberat 107 KG dan Snatch 85KG membuatnya telah mengoleksi total angkatan 192 KG. Ia butuh mengangkat beban 115 KG di angkatan kedua atau ketiganya untuk mengalahkan catatan atlet muda Thailand, Sopia Tanasan, yang telah mengumpulkan 200KG lewat 92KG Snatch dan 108KG Clean & Jerk.

Sri tahu bukan perkara mudah mengangkat beban itu. Sepanjang kariernya yang masih dini di usia 22 tahun, catatan terbaiknya saat Clean & Jerk adalah 113 KG yang ia raih pada SEA Games 2013.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Olimpiade memang ajangnya para atlet memaksakan diri hingga batas maksimal. Tak terkecuali untuk Sri yang tampil pada Olimpiade pertama dalam hidupnya.

Di percobaan pertama mengangkat 115 KG, Sri gagal tapi tak mau patah arang. Ia kemudian pergi ke lorong dan menemui pelatihnya. Keduanya terlihat berbicara intens. Sang pelatih berkali-kali mengingatkan untuk tetap percaya diri dan yakin pada kekuatan angkatannya.

Di sudut yang lain, Sopia Tanasan tak kuasa melihat Sri mengangkat beban. Atlet 21 tahun Asia Tenggara ini paham bahwa kesuksesan untuk Sri berarti perak untuk dirinya sendiri. Sopia hanya bisa memeluk pelatihnya sembari merapal doa.

Sri coba menaklukkan 115KG untuk kali kedua. Penonton yang hadir Rio Centro - Pavilion 2 pun terpaku. Mereka tahu ini adalah sebuah momen spesial. Sebuah momen penentuan. Tak ada lagi atlet yang akan mengangkat beban setelah Sri karena atlet asal Bandung itu adalah yang terakhir.  

Beban itu telah ia angkat hingga ke dadanya pada gerakan clean. Hanya selangkah lagi. Hanya satu angkatan lagi bisa membuatnya merebut medali emas pertama dari cabang angkat besi.

Tapi pada akhirnya 115 KG itu terlalu berat untuk diangkatnya hingga ke atas kepala. Ia menjatuhkannya dan tersenyum lebar. Sebuah senyum maaf untuk Indonesia.
         
Bagaimanapun juga, perak yang direbut Sri merupakan pencapaian. Ia memutus 12 tahun tanpa medali dari nomor angkat besi putri. Atlet terakhir yang menyumbangkan medali adalah Raema Lisa Rumbewas di Olimpiade Athena 2004 lewat perak di nomor 53 KG.

Sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia di Olimpiade sejak 1952 silam hingga 2012, hanya ada 27 medali yang pernah direbut. Emas hanya enam. Bukan perkara mudah untuk menyumbangkan satu saja. Entah itu perunggu, perak, atau emas.
 
Sri kini jadi atlet yang menyumbangkan medali nomor 28. Perak ke-11.

Ia pun pulang dengan sebuah kebanggaan, memastikan kontingen Indonesia tak pulang dengan tangan hampa dan meringankan beban rekan-rekannya yang akan tampil kemudian. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER