Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah tersingkir secara mengejutkan di babak pertama di nomor tunggal, Novak Djokovic kandas di nomor ganda putra Olimpiade Rio De Janeiro.
Berpasangan dengan Nenad Zimonjic, petenis nomor satu dunia itu kalah dari pasangan tuan rumah, Marcelo Melo/Bruno Soares, 6-4 dan 6-4, di babak kedua Senin (8/8) malam waktu setempat.
Sehari sebelummnya, Djokovic kalah Juan Martin del Potro dengan skor 7-6(4), 7-6(2). Kekalahan itu membuat Djokovic berurai air mata seusai pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanpa diragukan lagi, ini adalah salah satu kekalahan terberat dalam hidup saya, dalam karier saya," kata Djokovic seusai pertandingan melawan del Potro.
"Ini tidak mudah untuk diterima, terutama sekarang setelah pertandingan, lukanya masih segera. Tapi Anda tahu Anda harus menghadapinya. Ini bukan pertama kali atau terakhir kalinya saya kalah di pertandingan tenis. Namun ya, Olimpiade berbeda sama sekali."
Kekalahan dari Del Potro semakin memperpanjang rekor buruk Djokovic di Olimpiade. Sebab, pencapaian petenis asal Serbia tersebut hanya mengemas medali perunggu di Beijing 2008.
Di Olimpiade London 2012, ia kalah di partai semifinal melawan Andy Murray yang tampil di hadapan pendukungnya sendiri -- Murray kemudian mendapatkan medali emas.
Di Rio, Djokovic sebenarnya menyandang unggulan teratas di nomor tunggal putra. Ia mengungguli juara bertahan Andy Murray, Nadal, Nishikori, dan Jo-Wilfried Tsonga di posisi lima besar.
Djokovic yang berhasil menjuarai Australia Terbuka 2016 sebetulnya menjadi salah satu favorit di Brasil menyusul cedera yang dialami dua petenis asal Swiss, Roger Federer dan Stanislas Wawrinka.
Sedangkan Milos Raonic dan Tomas Berdych memilih mundur dari ajang multiolahraga empat tahunan ini demi menghindari virus Zika yang sedang merebak di Brasil.
(vws)