Jakarta, CNN Indonesia -- Hanya satu bulan setelah merebut grand slam Wimbledon, petenis Britania Raya, Andy Murray, merebut medali emas Olimpiade 2016, Minggu (14/8) malam waktu setempat.
Murray yang bertanding melawan petenis Argentina, Juan Martin Del Potro, di partai final, menang lewat pertarungan empat set 7-5 4-6 6-2 6-5 yang berlangsung lebih dari empat jam.
Kemenangan itu membuat Murray menjadi petenis pertama dalam sejarah yang sukses mempertahankan emas Olimpiade. Empat tahun lalu di London, Murray juga merebut medali dari nomor tunggal dengan mengalahkan Roger Federer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertandingan melawan Del Potro sendiri berjalan dengan tidak mudah, terutama di set keempat. Tiga
breakpoint terjadi secara beruntun di set tersebut dengan kedua petenis sama-sama tidak mampu memanfaatkan bola pertama.
Del Potro sempat terlihat akan memaksakan set kelima ketika ia berbalik unggul 5-4 dengan sebuah
breakpoint. Namun Murray meresponsnya juga dengan
breakpoint, dan menyamakan kedudukan menjadi 5-5.
Kedua petenis terlihat sangat kelelahan dan jarak antar gim pun menjadi lebih lama karena Murray dan Del Potro memanfaatkan jeda untuk mengambil napas.
Di gim selanjutnya, Del Potro sempat dua kali mendapatkan peluang untuk melakukan
breakpoint, tapi Murray tidak mau menyerah. Dengan servis as, Murray memaksakan
deuce dan satu servis as lainnya membuatnya berbalik unggul.
Murray tak mau menyia-nyiakan momentum itu untuk menambah keunggulan menjadi 6-5.
Di gim selanjutnya, Murray terus mencari celah untuk melakukan
breakpoint. Del Potro sempat satu kali mengagalkan peluang tersebut, namun pada akhirnya pengembaliannya yang menyangkut di net membuat Murray mengakhiri pertandingan dengan kemenangan.
(vws)