Jalan Lapang Tommy Sugiarto di Olimpiade

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Senin, 15 Agu 2016 14:20 WIB
Tommy Sugiarto mendapatkan jalan yang lebih mudah di babak knock out karena tak berada di blok yang sama dengan Lee Chong Wei dan Lin Dan.
Tommy Sugiarto memiliki jalan yang cukup terbuka untuk melaju hingga babak akhir. (REUTERS/Marcelo del Pozo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tommy Sugiarto berpeluang besar untuk masuk babak akhir nomor tunggal putra Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Dia terhindar dari blok yang berisi Lee Chong Wei, Lin Dan, dan Jan O Jorgensen.

Tommy yang lolos sebagai juara grup J akan menghadapi juara grup I, Rajiv Ouseph di babak 16 besar. Dari lima pertemuan sebelumnya, Tommy selalu menang atas pebulutangkis Inggris tersebut.

Meski demikian Tommy patut sedikit waspada lantaran pertemuan terakhir dengan Ouseph terjadi pada dua tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila sukses melewati Ouseph, maka kemungkinan terbesar lawan Tommy berikutnya adalah Viktor Axelsen dari Denmark.

Meskipun dari segi peringkat Tommy kalah dari Axelsen, namun kualitas permainannya setara dengan Axelsen. Pada duel di final Piala Thomas 2016 lalu, Tommy dan Axelsen tampil imbang sebelum Axelsen bermain lebih bagus di saat akhir.

Andai mampu kembali menjejakkan kaki di semifinal, lawan Tommy ada di antara Ng Ka Long Angus, Son Wan Ho, dan Chen Long. Chen Long yang jadi unggulan kedua jelas merupakan pemain yang paling difavoritkan menuju semifinal meskipun Son Wan Ho juga punya potensi untuk mengejutkan.

Lawan Axelsen dan Chen Long di blok bawah tentunya masih jadi opsi yang jauh lebih baik dibandingkan berada di grup atas bersama pemain-pemain yang sangat berpengalaman macam Lee Chong Wei dan Lin Dan.

Tommy sendiri sejauh ini tampil bagus di babak penyisihan. Menghadapi lawan-lawan yang memiliki kualitas di bawah dirinya, Howard Shu dan Osleni Guerrero, Tommy selalu menang dua game langsung.

Secara umum, Indonesia tak lagi berhasil meraih medali di nomor tunggal putra sejak Taufik Hidayat (medali emas) dan Sony Dwi Kuncoro (medali perunggu) menyumbang medali di Athena 12 tahun lalu. (ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER