Tontowi/Liliyana, Percobaan Ketiga Rebut Emas Ganda Campuran

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Selasa, 16 Agu 2016 11:00 WIB
Indonesia pernah mengalami dua mimpi buruk di final ganda campuran: berstatuskan unggulan pertama, namun kalah dari pasangan non-unggulan.
Liliyana Natsir pernah bertanding di final Olimpiade 2008 berpasangan dengan Nova Widianto. (Ezra Shaw/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keberhasilan pasangan ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, menembus final Olimpiade 2016 akan menjadi percobaan ketiga Indonesia membawa pulang medali emas dari nomor tersebut.

Indonesia pernah mengirimkan wakil ke final ganda campuran ketika Trikus Harianto/Minarti Timur melaju ke final Olimpiade Sydney 2000 sementara Nova Widianto/Liliyana Natsir ke final Olimpiade 2008.

Perjalanan keduanya berakhir dengan sebuah medali perak meski sama-sama menyandang status sebagai unggulan pertama dan melawan ganda non-unggulan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Final 2000 sendiri menjadi mimpi buruk bagi Indonesia. Di game pertama, Trikus/Minarti demikian perkasa dan mengempaskan ganda China Zhang Jun/Gao Ling 15-1.

Di game kedua, giliran ganda China yang unggul hingga poin 12-8, namun kemudian Trikus/Minarti menyamakan kedudukan menjadi 12-12. Trikus/Minarti kemudian mendapatkan momentum ketika membalikkan kedudukan menjadi 13-12 dan hanya berjarak dua poin lagi dari medali emas.

Namun Zhang/Gao justru berbalik unggul dan memenangi game kedua, serta merebut game ketiga dengan skor 15-11. Emas pun melayang ke tangan China.

Di final 2008, pasangan Lee Yong Dae/Lee Hyo-jung yang tidak diunggulkan tampil mengejutkan dengan langsung melesat unggul 9-5 dan kemudian 16-8. Lee Yong Dae yang saat itu berusia 19 tahun kemudian bermain agresif dan tak memberikan kesempatan bagi Nova/Liliyana bangkit.

Ganda Korea Selatan itu kemudian menutup game pertama dengan 21-11.

Di game kedua Lee/Lee pun kembali bermain agresif dan langsung melesat mendapatkan poin 12-5. Meski Nova/Liliyana sempat menipiskan selisih menjadi 13-10, pada akhirnya mereka tak berkutik dan kalah dua game 21-11 21-17.

Di bulutangkis Olimpiade, Indonesia pernah meraih medali emas pada nomor tunggal putri (Susy Susanti), tunggal putra (Alan Budikusuma dan Taufik Hidayat), ganda putra (Ricky Subagja/Rexy Mainaky, Sigit Budiarto/Chandra Wijaya, dan Markus Kido/Hendra Setiawan).

Ganda putri belum pernah menyumbangkan medali, sementara ganda campuran merebut dua perak. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER