Jakarta, CNN Indonesia -- Tontowi Ahmad mengaku lega. Ia bersama rekannya, Liliyana Natsir, mampu mempersembahkan emas untuk Indonesia di cabang bulutangkis nomor ganda campuran Olimpiade 2016, Rio de Janeiro.
Owi/Butet--panggilan akrab ganda campuran Indonesia itu--mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dua set langsung, 21-14 dan 21-15 di final, Rabu (17/8) waktu setempat. Ya, tak butuh waktu lama yakni 45 menit bagi keduanya untuk menyabet medali emas di Olimpiade 2016.
Owi sendiri mengaku bisa mengatasi ketegangan di pertandingan tersebut. Ia bahkan mengakui masa-masa grogi sudah dilewatinya begitu melakoni duel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah dua hari ini saya tidak bisa tidur karena justru saya tegang sebelum pertandingan," ujar Owi kepada
CNN TV.
"Saat sudah main tegangnya sedikit dan setelah itu hilang. Setelah menang plong rasanya dan terbayarkan semua (kerja keras)."
Owi juga menyebut beberapa kunci suksesnya mampu mengatasi rasa tegang berlebihan saat pertandingan.
"Intinya kami harus sadar diri, selalu tenang, dan kalau saya pribadi berpikiran sudah ada jalannya," ungkapnya
Owi mengaku hanya ingin fokus dalam pertandingan dan tak ingin terbeban dengan target emas.
"Saya juga berusaha keras untuk mendapatkan poin demi poin," tutur pebulutangkis berusia 29 tahun itu.
Terakhir, Owi merasa perjuangannya bersama Butet tak lepas dari dukungan luar biasa seluruh rakyat Indonesia.
"Saya berterima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang sudah mendukung perjuangan kami di Rio de Janeiro (Olimpiade 2016)," ucapnya.
(bac)