Jakarta, CNN Indonesia -- Pelari Britania Raya, Mo Farah, pada Sabtu (20/8) mencatatkan dirinya sebagai salah satu pelari jarak menengah terhebat sepanjang masa dengan menjadi atlet kedua yang mempertahankan emas dari nomor 5.000 meter dan 10.000 meter.
Pelari pertama yang pernah melakukannya adalah Lasse Viren dari Finlandia ketika menjuarai dua nomor tersebut pada Olimpiade 1972 dan 1976.
Di Olimpiade Rio De Janeiro, Farah memenangi nomor 5.000 meter dengan catatan waktu 13 menit 3,30 detik. Farah tak pernah terlihat bisa terkejar pelari lainnya. Wakil Amerika Serikat, Paul Kipkemoi Chelimo, mendapatkan medali perak, sementara pelari Ethiopia, Hagos Gebrhiwet, mrebut perunggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada awal pekan, Farah telah memenangi emas dari nomor 10.000 meter, meski sempat jatuh tersenggol lawan di tengah-tengah lomba.
"Sangat mengagumkan bisa melakukannya lagi," kata Farah setelah lomba, seperti dikutip dari Reteurs. "Saya puny rasa lapar itu. Itu saya."
"Saya tak pernah bisa memercayainya. Sebagai junior, saya hanya pernah memimpikan satu medali emas. Ini perjalanan yang sangat panjang, tapi ketika Anda memimpikan sesuatu, memiliki ambisi, dan juga mau bekerja keras maka Anda bisa mencapai mimpi Anda."
Farah adalah perebut emas ke-23 untuk Kontingen Britania Raya. Secara total, Britania Raya merebut 65 medali dan menyamai pencapaian mereka di London, empat tahun silam.
Farah, pelari berdarah Somalia, juga dua kali juara dunia pada nomor lari jarak menengah tersebut, yaitu pada Kejuaraan Dunia 2011 dan 2015.
Di nomor estafet wanita 4x100 meter, Amerika Serikat mempertahankan medali emas untuk keenam kali secara beruntun sejak 1996 silam.
Emas itu membuat AS membawa pulang 13 emas dari Atletik, sementara Jamaika dengan enam emas, dan Kenya lima emas.
(vws)