Jakarta, CNN Indonesia -- Laga persahabatan Indonesia versus Malaysia di Stadion Manahan, Solo, Selasa (6/9) menyisakan kebahagiaan di pecinta sepak bola tanah air.
Dalam laga tersebut Indonesia menang dengan tiga gol dan mampu menjaga gawang yang dikawal kiper Persija Andritany Ardhiyasa tetap perawan.
Dalam laga tersebut, pada babak pertama Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl menerapkan formasi 4-4-2. Riedl menempatkan dua winger eksplosif yakni Zulham Zamrun dan Andik Vermansyah di sisi sayap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keduanya terlihat dominan dan disiplin dalam menelusuri pinggir lapangan memaksimalkan kecepatan larinya pada babak pertama. Tak hanya itu, ibarat Arjen Robben dan Franck Ribery di Bayern Munich saat era awal Pep Guardiola menjadi pelatih, Zulham dan Andik pun terlihat beberapa kali bertukar posisi.
Andik yang semula di sayap kanan bergeser ke kiri, dan Zulham sebaliknya.
Pergerakan mereka cukup merepotkan barisan pertahanan Malaysia. Pada babak pertama terlihat jelas bahwa Riedl mengintruksikan kepada Andik dkk untuk menyerang lewat sayap atau melepaskan bola-bola panjang ke barisan penyerang yang diisi duet Boaz Solossa dan Irfan Bachdim.
 Irfan Bachdim (kiri) dan Boas Solossa (tengah) mencetak gol untuk kemenangan Indonesia atas Malaysia dalam laga persahabatan. (ANTARA FOTO/Maulana Surya) |
Di satu sisi, Evan Dimas dan Bayu Pradana pada babak pertama bermain di posisi sentral namun lebih ke dalam. Bayu Pradana memainkan peran sebagai penghancur serangan lawan. Itu terlihat dari pelanggaran yang dilakukan Bayu terhadap Brendan Seng.
Sementara Evan Dimas memainkan peran sebagai pengatur pola permainan dari lapangan tengah. Tetapi Evan Dimas bermain terlalu ke dalam sebagai pengatur serangan. Perannya sebagai
deep midfield playmaker itu memaksa Irfan Bachdim bermain sebagai penyerang bayangan untuk menyuplai bola kepada Boaz.
Namun, yang paling menjadi perhatian dari
CNNIndonesia.com adalah duet pertahanan sentral timnas Indonesia. Fachrudin dan Yanto Basna terlihat begitu perkasa untuk menghalau serangan Amri Yahya dkk.
Yanto Basna memang kerap beradu dengan barisan pemain ofensif Malaysia di barisan pertahanan, namun yang mendapatkan kredit lebih baik adalah Fachrudin. Bek Sriwijaya FC itu begitu tenang dan lugas dalam memotong serta membaca arah bola lawan yang diarahkan ke barisan pertahanan Indonesia.
Tanpa kejelian Fachrudin dalam membaca alur bola, gawang Indonesia yang dikawal Andritany mungkin sudah kebobolan.
Dan, berikut adalah rapor para pemain timnas Indonesia saat melawan Malaysia versi CNNIndonesia.com:
Andritany Ardhiyasa: 7,5
Abdul Rachman: 6,5
Benny Wahyudi: 6,5
Fachrudin: 8,5
Yanto Basna: 7
Andik Vermansyah: 7,5
Bayu Pradana: 7
Evan Dimas: 8
Zulham Zamrun: 7,5
Boaz Solossa (c): 8
Irfan Bachdim: 8
Pemain pengganti:Dedi Gusmawan (73' mengganti Yanto Basna): 5
Ichsan Kurniawan (70' mengganti Irfan Bachdim) 6,5
Irsyad Maulana (46' mengganti Zulham Zamrun) 6
Indra Kahfi (83' mengganti Beny Wahyudi) 6,5
Abduh Lestaluhu (64' mengganti Abdul Rahman) 6,5
Lerby (46' mengganti Boaz Solossa) 6
(har)