'Garuda Save Palestina', Tribut Pasoepati di Stadion Manahan

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Rabu, 07 Sep 2016 11:44 WIB
Kelompok suporter Persis Solo membutuhkan empat hari untuk menyiapkan suatu tribut spesial di laga Indonesia versus Malaysia: Garuda Save Palestina.
Suporter Indonesia melakukan koreografi saat laga uji coba antara Timnas Indonesia melawan Timnas Malaysia di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (7/9). (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok penggemar Persis Solo, Pasoepati, memberikan tribut untuk Palestina dalam laga persahabatan Indonesia melawan Malaysia di Stadion Manahan, Solo, Selasa (6/9) malam.

Tribut itu berupa koreografi berbentuk bendera Palestina yang terpampang di tribun selatan. Semula, ribuan penonton di tribun tersebut menampilkan tulisan GARUDA yang kemudian berganti menjadi bendera Merah Putih milik Indonesia. Sesaat kemudian, koreografi berubah menjadi bendera Palestina berwarna putih, hijau, dan merah.  

Wakil presiden Pasoepati, Ginda Ferrachtriawan, mengatakan bahwa mereka menyiapkan koreografi itu sejak empat hari lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada awalnya anak-anak berkata ingin menyiapkan atraksi yang spesial karena ini juga laga yang spesial. Akhirnya munculah ide itu, konsep Garuda save Palestina," kata Ginda saat dihubungi CNNIndonesia.com.

"Ini bukan soal politik. Tapi kami melihat bahwa budaya solidaritas dan fair play memang seharusnya ada di sepak bola, dan apalagi isu ini sedang hangat."
Kelompok suporter Pasoepati melakukan tribut untuk Palestina. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)

Menurut Ginda, proses penyiapan koreografi itu sendiri cukup rumit, karena akan berganti tiga kali, dari semula tulisan GARUDA menjadi bendera Palestina. Karena itu, mereka berulang kali mengatur letak potongan kertas yang ketika diangkat akan membentuk koreografi yang diinginkan.

Malam sebelum pertandingan, kelompok suporter yang identik dengan aksi-aksi menarik di atas tribun itu juga berjaga di stadion hingga pukul enam pagi untuk menyiapkan segala sesuatunya.  

"Apalagi di atas tribun itu tidak semua isinya Pasoepati, tapi ada juga penonton umum. Jadi persiapannya harus baik," kata Ginda.

Koreografi yang berlangsung nyaris satu menit itu, menurut Ginda, menghabiskan dana hingga Rp9 juta yang terkumpul hasil sumbangan sukarela anggota Pasoepati.

Meski demikian, Ginda sendiri menyayangkan adanya satu koreografi tiga dimensi yang gagal ditampilkan Pasoepati karena salah koordinasi dengan pihak keamanan. Menurutnya, tali yang diperlukan untuk melakukan koreografi tiga dimensi dan telah disiapkan sejak malam sebelumnya, diamankan petugas.

Dalam laga tersebut, Indonesia mencukur Malaysia 3-0 berkat dua gol Boaz Solossa dan satu gol Irfan Bachdim. Lebih dari 19 ribu penonton hadir di Stadion Manahan -- membuat stadion terisi hingga kapasitas maksimum.

Menurut Ginda, seandainya tim nasional kembali bermain di Solo, ia optimtisis penonton akan kembali memadati stadion.

"Sebelumnya banyak yang sangsi stadion akan ramai. Namun semua suporter berkata: 'Ayo nonton' ke stadion. Kami pun siap menjadi pemain ke-12 bagi tim nasional."

"Saya yakin, seandainya timnas bermain lagi di sini, stadion akan penuh terus."

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER