Irfan Bachdim yang Kian Matang di Depan Gawang

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Rabu, 07 Sep 2016 16:46 WIB
Dalam empat tahun terakhir, Irfan Bachdim hanya bermain 31 kali di level klub. Namun ketika ia tampil untuk Indonesia, permainannya justru makin matang.
Penyerang timnas senior Indonesia, Irfan Bachdim, mencetak satu gol dan satu assist dalam laga melawan Malaysia. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satu gol dan satu assist dicetak Irfan Bachdim ketika membantu tim nasional Indonesia mengempaskan Malaysia 3-0 di Stadion Manahan, Solo, Selasa (6/9) malam.

Laga itu adalah pertama kali Irfan kembali mengenakan seragam Merah Putih dalam tiga tahun terakhir. Ia memang sempat terdepak dari timnas seiring dengan kariernya yang naik-turun di kompetisi luar Indonesia.

Melawan Malaysia, Irfan kembali dengan permainan yang makin matang. Berduet dengan Boaz Solossa di lini depan untuk kali pertama, Irfan berulang kali mendobrak lini belakang Malaysia, baik ketika bergerak dari sayap kiri maupun menjadi penyerang kedua di belakang Boaz.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga menjadi orang pertama yang melakukan tekanan pada lini pertahanan Malaysia ketika mereka merebut bola.

Gol yang diciptakan Irfan di menit ke-10 juga menunjukkan bahwa sang penyerang 28 tahun itu belum kehilangan ketenangan di dalam kotak penalti.

Gol bermula dari aksi Irfan memberikan tekanan kepada bek tengah Malaysia -- yang membuatnya bisa mencuri bola. Aksi Irfan kemudian disambut Boaz yang menyambar bola dan dengan satu sentuhan mengirimkan umpan sodoran pada Irfan.

Pemain berdarah Belanda itu kemudian dengan dingin menaklukkan kiper Khairul Fahmi Che Mat.

Ketika Boaz ditarik keluar untuk digantikan Lerby Eliandry, Irfan pun masih menjadi andalan untuk merepotkan lini belakang negeri jiran. Bahkan ia nyaris mendapatkan gol keduanya seandainya bola tidak membentur tiang.

Irfan mengatakan bahwa salah satu faktor yang membuatnya bermain apik adalah karena bermain di kompetisi Jepang.

"Level saya sudah naik dan mudah-mudahan skill saya dari Jepang dapat berpengaruh di timnas. Saya belajar banyak di sana," ujarnya.

Sejak 2014, Irfan memang mencicipi kompetisi Jepang meski bukan pada level teratas. Ia sempat membela Ventforet Kofu dan kemudian hijrah ke Consadole Sapporo untuk mendapatkan menit bermain.

Irfan melakoni debutnya bersama tim nasional Indonesia pada 17 Februari 2008 silam di usia 19 tahun. Namun ia baru benar-benar mencuri perhatian ketika mencetak gol ke gawang Malaysia dalam kemenangan 5-1 Indonesia di ajang Piala AFF 2010. Tiga hari kemudian ia kembali mencetak gol ketika Indonesia mengempaskan Laos 6-0. 

Namun nama Irfan Bachdim sempat tenggelam ketika terjadi konflik sepak bola nasional dan Irfan tergabung bersama Persema Malang, kesebelasan yang tergabung kompetisi Liga Primer Indonesia yang dianggap ilegal oleh PSSI.

Tawaran dari Chonburi FC di Thailand kemudian membuatnya hengkang dari Indonesia. Namun masa-masa kelam dalam kariernya justru baru dimulai. Dari 2013 hingga 2016, Irfan hanya bermain 31 kali untuk empat kesebelasan.

Bahkan Irfan tak pernah bermain sama sekali untuk Ventforet Kofu, dan bersama Sapporo hanya menjalani enam pertandingan pada musim 2015 dan satu pertandingan di musim 2016. (jun/vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER