Bos Madura United Yakin Pemain Asingnya Tak Bermasalah

Jun Mahares | CNN Indonesia
Kamis, 08 Sep 2016 20:04 WIB
Madura United mengklaim pelatih dan empat pemain asing yang dimiliki tidak memiliki masalah izin tinggal di Indonesia.
Madura United menjadi salah satu klub ISC yang menggunakan pelatih dan pemain asing. (ANTARA FOTO/Saiful Bahri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Madura United, Achsanul Qosasih, mengklaim seluruh pemain dan pelatih asing yang dimiliki telah mengantongi Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS). Jika tidak, maka agen pemainlah yang harus bertanggung jawab.

Achsanul yakin seluruh pemain dan pelatih impor yang tergabung di Madura United telah mengantongi KITAS. Sebab, biaya pembuatan izin tinggal sementara sudah termaktub dalam kesepakatan kontrak pemain.

"Setahu saya KITAS seluruh pemain asing Madura United tidak bermasalah. Sebab, dalam kontrak yang kami buat selalu menyertakan pasal tertentu di mana pembuatan KITAS menjadi tanggung jawab agen," kata Achsanul ketika dihubungi CNNIndonesia.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maka, kalau ada masalah soal KITAS, agen si pemain yang mesti bertanggung jawab. Tapi, apapun risikonya kami akan ikuti regulasi yang ada."

Saat ini, klub yang bermarkas di Bangkalan itu punya empat pemain asing. Mereka adalah Fabiano Beltrame (Brasil), Dane Milovanovic (Australia), Erick Weeks Lewis (Liberia), dan Pablo Rodreguez Aracil (Spanyol).

Madura United sendiri bakal menjamu PS TNI di Stadion Gelora Bangkalan, Jumat (9/9) malam. Hingga pukul 19.00 WIB, Achsanul mengaku tidak mendapat larangan terkait penggunaan pemain asingnya di Indonesian Soccer Championship (ISC).

"Kalau memang bermasalah, harusnya ditegur dari jauh hari. Saya yakin pemain asing kami bisa tampil besok menghadapi PS TNI," ujar Achsanul.

Meski demikian, politisi kelahiran Madura itu siap menerima risiko jika ada pemain asingnya yang bermasalah. Sebab, hukum soal izin tinggal memang semestinya tidak bisa diperdebatkan.

"Kalau memang tidak ada izin, saya setuju pemain tersebut harus dideportasi. Hal ini untuk pelajaran bagi semua klub. Meski turnamen tidak resmi, namun tidak boleh juga melanggar hukum negara," ujar Achsanul.

Sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah melayangkan surat peringatan kepada PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator ISC. Itu dilakukan untuk menindak tegas klub yang lalai mengurus izin tinggal pemain dan pelatih asing. (jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER